Teknologi
yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya EKG
(Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon.
Alat-alat ini diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang
dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan
untuk mendeteksi sakit yang terjadi karena adanya Kelainan
dan penyakit pada sistem peredaran darah
dan penyakit pada sistem peredaran darah
Contoh-contoh
Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah :
- Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
- Emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
- Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
- Varises yaitu pelebaran pembuluh darah
- Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
- Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
- Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
- Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
- Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat arteriosklerosis
- Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
Berikut ulasannya..
Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merupakan penyakit yang tersering
pada arteri; arti harfiahnya adalah “pengerasan arteri”. Merupakan proses yang
difus dimana serabut otot dan lapisan endotel arteri kecil dan arteriola
mengalami penebalan.
Aterosklerosis merupakan proses yang
berbeda yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut
meliputi penimbunan lemak, kalsium, kompenen darah, karbohidrat dan jaringan
fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma atau plak.
Meskipun proses patologis arterioklerosis dan aterosklerosis berbeda, namun
keduanya saling berhubungan, sehingga kedua istilah tersebut sering dipakai
saling mengganti. Karena aterosklerosis merupakan penyakit umum, maka bila kita
menjumpainya di ekstermitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di tubuh
lain.
Penyakit jantung yang paling sering di Amerika Serikat adalah
aterosklerosis koroner. Kondisi patologis arteri koroner ini ditandai dengan
penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan fibrosa di dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan
penurunan aliran darah ke jantung penyakit aterosklerosis mungkin disebabkan
akibat kelainan metabolisme lipid, koagulasi darah, dan keadaan biofisika serta
biofisika serta biokimia dinding arteri. Meskipun terdapat perbedaan pendapat
diantara beberapa ahli mengenai bagaimana aterosklerosis bermula, namun telah
disetujui bahwa ateroklerosis merupakan penyakit progresif, dapat dikurangi dan
pada beberapa kasus dapat dihilangkan.
Tipe-Tipe Arteriosklerosis
·
Arteriolosclerosis
adalah setiap pengerasan (dan hilangnya elastisitas) dari arteriol (arteri
kecil). Hal ini sering karena hipertensi.
·
Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah karena plaque. Atherosclerosis
ateromatosa khusus adalah bentuk paling umum dari arteriosclerosis.
Aterosklerosis ditandai dengan penebalan intima dengan plak yang mungkin
mengandung lipid sarat makrofag ("sel busa"). Plak mengandung lemak
bebas (kolesterol, dll) dan rentan terhadap kalsifikasi dan ulserasi.
·
Arteriosklerosis
obliterans biasanya terlihat dalam arteri sedang dan besar dari ekstremitas
bawah. Ditandai dengan fibrosis dan kalsifikasi intima media. Lumen kapal dapat
dihilangkan atau menyempit nyata.
·
Medial
sclerosis kalsifikasi (sklerosis Monckeberg kalsifikasi) terlihat terutama pada
orang tua, umumnya dalam arteri tiroid dan uterus. Ditandai dengan kalsifikasi
dari lamina elastis internal tetapi tanpa penebalan intima atau penyempitan.
Gejala Arteriosklerosis
Gejala klinis :
1. Sesak napas mulai dengan napas yang
terasa pendek
2. Sewaktu melakukan aktivitas yang
cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin
bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan.
3. Klaudikasio intermiten, suatu
perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah
raga
4. Peka terhadap rasa dingin
5. Perubahan warna kulit
6. Pemeriksaan Laboratorium
7. Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl
pada orang yang berusia 30 tahun atau kurang, atau di atas 200 mg/dl untuk
mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, dianggap beresiko khusus mengidap
penyakit arteri koroner.
8. Pemeriksaan Radiografik.
Penyebab dan Faktor Risiko Arteriosklerosis
Ada empat faktor risiko biologis
yang tak dapat diubah, yaitu: usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga.
Risiko aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia; penyakit yang
serius jarang terjadi sebelum usia 40 tahun. Tetapi hubungan antara usia dan
timbulnya penyakit mungkin hanya mencerminkan lebih panjangnya lama paparan
terhadap faktor- faktor aterogenik. Wanita agaknya relatif kebal terhadap
penyakit ini sampai menopause, dan kemudian menjadi sama rentannya seperti
pria; diduga oleh adanya efek perlindungan estrogen. Orang Amerika-Afrika lebih
rentan terhadap aterosklerosis daripada orang kulit putih. Riwayat keluarga
yang positif terhadap penyakit jantung koroner (saudara atau orang tua yang
menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun) meningkatkan kemungkinan
timbulnya aterosklerosis premature. Pentingnya pengaruh genetik dan lingkungan
masih belum diketahui. Komponen genetik dapat diduga pada beberapa bentuk
aterosklerosis yang nyata, atau yang cepat perkembangannya, seperti pada
gangguan lipid familial. Tetapi, riwayat keluarga dapat pula mencerminkan
komponen lingkungan yang kuat, seperti misalnya gaya hidup yang menimbulkan
stres atau obesitas.
Faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, sehingga
berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik. Faktor-faktor tersebut adalah
peningkatan kadar lipid serum, hipertensi, merokok, gangguan toleransi glukosa
dan diet tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan kalori. Penyakit jantung akibat insufisiensi
aliran darah koroner dapat dibagi menjadi 3 jenis yang hampir serupa.:
·
Penyakit
Jantung arteriosklerotis
·
Angina
·
Pektoris
·
Infark
miokardium
Kajian epidemiologi menunjukkan
bahwa ada berbagai kondisi yang mendahului atau menyertai awitan penyakit
jantung koroner. Kondisi terseut dinamakan faktor resiko karena satu atau
beberapa diantaranya, dianggap meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami
pemyakit jantung koroner.
Emboli
Emboli adalah obstruksi pembuluh
darah oleh badan materi yang tidak larut. Konsdisi ini biasanya disebabkan oleh
trombus (bekuan), tetapi penyebab lainya bisa termasuk sel kanker, lemak,
cairan amnion, gas, bakteri, dan parasit. Emboli yang lebih jarang terjadi,
seperti emboli lemak, dapat terjadi setelah fraktur tulang panjang, udara dapat
masuk sirkulasi melalui luka yang menembus dada atau saat pembedahan, dan
cairan amnion saat persalinan. Emboli Arteri berasal dari sisi kiri jantung
atau dari penyakit arteri dan dapat berjalan ke berbagai area termasuk otak,
usus, atau ekstrmitas; pengaruh yang ditimbulkan bergantung pada ukuran
pembuluh darah dan area yang terkena (misal: gangren pada ekstremitas atau
suatu bagian usus). ---> Trombosis vena profunda, Sistem persarafan (cedera
serebrovaskular), Emboli Paru, Trombosis.
Anemia
Anemia
adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit
dalam darah kurang dari nilai standar (normal).
- Ukuran hemoglobin normal
- Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14
gram – 18 gram
- Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram
– 16 gram Tingkat pada anemia
- Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut
anemia ringan.
- Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut
anemia sedang.
- Kadar Hb kurang dari 5 gram
disebut anemia berat.
- Penyebab anemia umumnya adalah :
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi dalam diet.
- Malabsorpsi
- Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, dan
lain-lain.
- Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus,
malaria, dan lain-lain.
Gejala utama anemia seperti
kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi
bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan bergantung pada jenis
anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Namun, pada
beberapa jenis obat-obatan, hal ini memberi hasil. Maka darah berulang dapat
membantu penderita ini.
Varises
Penyakit
varises adalah pelebaran pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena berfungsi
mengangkut darah, sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke
jantung. Varises sangat mengganggu penampilan karena berwarna kebiru-biruan
yang terletak pada betis. Varises dapat terjadi dimana saja pada bagian tubuh,
pada kaki, tangan, esophagus, scrotum dan vulva.
Penyebab
utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena. Pada pembuluh vena
terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak
turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah
akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat
darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan
menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.
Gejala
dan tanda – tanda yang terdapat pada varises adalah :
1.
Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit
yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali sepatu, paling
sering muncul pada betis bagian belakang. Jika varises sudah kronik maka akan
tampak pembuluh darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy).
2.
Varises juga dapat terbentuk di tempat-tempat lain di
kaki mulai dari pangkal paha ke pergelangan kaki. Gejala – gejala varises yang
dirasakan adalah :
3.
Perasaan pegal dan berat pada kaki
4.
Rasa terbakar, kram, berdenyut dan bengkak pada kaki
bagian bawah
5.
Nyeri pada kaki semakin bertambah jika berdiri terlalu
lama.
6.
Kadang – Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata
kaki yang sulit sembuh.
7.
Kaki bengkak karena adanya bendungan pembuluh darah
vena.
8. Pada
varises yang telah kronik, pada betis bagian belakang akan tampak urat – urat
kebiruan dan berkelok – kelok.
Trombus
Trombus atau thrombus adalah
penyakit jantung yang disebabkan oleh terjadinya gumpalan pada nadi tajuk /
arteri coronaria. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus atau pembekuan
atau biasa disebabkan oleh sel kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri,
serta parasit.
Hemofili
Hemofilia
adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan
faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan
kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan
kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena
mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Leukimia
Leukemia
atau sering disebut dengan kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang
dapat menimbulkan kematian kepada korbannya. Leukemia ini diakibatkan oleh
meningkatnya sel darah putih secara abnormal pada tulang belakang. Peningkatan
sel darah putih bukan membawa kebaikan dalam tubuh, melainkan akan menimbulkan
masalah. Fungsi sel darah putih dalam tubuh yang tadinya sebagai sistem
pertahanan tubuh sekarang menjadi terbalik. Leukemia dapat terjadi pada siapa
saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.
Faktor Penyebab Yang Dapat Memicu Munculnya Leukemia
- Akibat penyebaran virus seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1, dll.
- Radiasi.
- Pengaruh zat-zat kimia karsinogenik.
- Down syndrome atau keterbelakangan mental.
- Faktor keturunan (genetik).
Tanda Dan Gejala Yang Dapat Dirasakan Jika Seseorang
Terkena Leukemia
- Terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.
- Anemia (kekurangan darah).
- Terjadinya perdarahan.
- Merasakan nyeri pada tulang dan sendi.
- Demam dan mengeluarkan keringat pada saat malam hari.
Erithroblastosis Fetalis
Eritroblastosis
fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada janin atau
bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu
dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda. Sang ibu memproduksi zat yang
disebut antibodi yang menyerang sel darah merah bayi.
Bentuk
paling umum dari eritroblastosis fetalis adalah ketidakcocokan ABO, yang dapat
bervariasi dalam tingkat keparahan. Bentuk yang kurang umum disebut inkompatibilitas Rh, yang bisa menyebabkan
anemia
yang sangat parah pada bayi.
Gejala
eritroblastosis fetalis pada bayi baru lahir dapat mencakup:
- anemia
- edema (bengkak di bawah permukaan kulit)
- pembesaran hati atau limpa
- Hidrops (cairan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk di ruang paru-paru, jantung, dan organ perut)
- ikterus neonatal
Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit
genetic/keturunan yang menyebabkan usia sel-sel darah menjadi lebih pendek. Gen
yang rusak adalah gen yang bertugas mengkodekan hemoglobin, yaitu suatu
komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Sel
darah merah menjadi mudah pecah atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal
(120 hari) dan kemampuannya dalam mengangkut oksigen menjadi menurun dreastis. Akibatnya penderitanya menderita anemia
dan pada beberapa kasus dapat diikuti dengan penyakit-penyakit lain seperti
Diabetes Melitus, gangguan hati dan kanker.
Hipertensi
Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi
merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan
tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. Hipertensi
dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari dua kata
yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan.
Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan
darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi dan angka yang
lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi
(sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk
berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120 / 80 mmHg dapat
diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika terjadi tekanan darah tinggi, umumnya terjadi
kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi umumnya terjadi
ketika tekanan darah mencapai 140 / 90 mmHG atau lebih, pengukuran tekanan
darah ini dilakukan pada lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
Hemeroid
Hemorrhoid
adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus
yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar.
Hemorrhoid, ambein, atau wasir dapat dialami oleh
siapapun. Namun seringkali penderita merasa malu atau dianggap tidak penting
maka kurang memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara anatomi ambeien
bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada bantalan
pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dan
jaringan sekitarnya.
Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang
membantu otot-otot dubur menahan feses. Bila terjadi gangguan (bendungan)
aliran darah, maka pembuluh darah akan melebar dan membengkak, keadaan ini
disebut ambeien.
terimakasih banyak, sangat membantu sekali..
ReplyDeletesama-sama :)
Deleteizin buat disalin ketugas ya :)
DeleteSilakan :)
DeleteNice Info Jangan Lupa Kunjungi Kami :
ReplyDeletehttp://jasakonsultanskripsisurabaya.blogspot.co.id/
mantap mbak, saya lagi nyari referensi untuk membuat menyusun pembahasan soal un sma 2017. Alhamdulillah ketemu sama blog ini, Teruslah berkarya
ReplyDelete