Sejarah awal adanya hari Valentinedimulai pada awal abad keempat sebelum masehi, kebiasaan dari pada bangsa Romawi biasa
mengadakan pesta bagi salah satu dewa/dewi mereka yaitu Lupercalia
Lupercus (yaitu dewi kesuburan). Perayaan ini dilaksanakan pada
pertengahan bulan Februari, bersamaan dengan musim kawin burung.
Ternyata pesta Lupercalia ini bukan hanya pesta biasa namun acara
tersebut juga merupakan ajang mencari jodoh dan bersenang-senang yang
cukup unik. Perayaan tersebut dimulai oleh para gadis yang menuliskan
namanya pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke dalam kotak.
Selanjutnya para pemuda yang hadir akan mengambil kertas didalam kotak
tersebut secara acak. Nama gadis yang terpilih akan menjadi pasangan
pemuda tersebut sampai pesta Lupercalia yang berikutnya (saling bertukar
pasangan tanpa ikatan). Akhirnya acara jodoh-jodohan dalam pesta
Lupercalia yang telah berlangsung selama 800 tahun ini pun kemudian
ditentang oleh fihak gereja yang ada di Roma. Alasannya, hal ini
merupakan perayaan kafir yang bertentangan dengan ajaran Kristen.
Romawi pada abad ke-3 diperintah oleh Kaisar Claudius yang kejam. Ia
berambisi memiliki pasukan militer yang besar untuk berperang. Ia ingin
semua pria di kerajaannya bergabung di dalam ketentaraan. Claudius
berpikir bahwa banyak pria Romawi enggan menjadi tentara karena takut
meninggalkan keluarga dan kekasih mereka. Lalu Claudius memerintahkan
untuk melarang semua pertunangan dan pernikahan di Romawi.
Valentine yang saat itu merupakan pendeta terkenal di Roma
bersama-sama dengan seorang pendeta lain bernama Marius, secara
sembunyi-sembunyi tetap menikahkan para pasangan.Namun perbuatan mereka
akhirnya diketahui oleh Claudius, yang langsung memerintahkan untuk
menangkap dan memenggal leher Valentine.
Ia dihukum pancung pada tanggal 14 Februari 270 M. Sebelum dipenggal,
ia menulis surat buat putri penjaga penjara yang senantiasa menemaninya
selama di penjara. Di akhir surat ia menulis, “Dengan Cinta, Dari
Valentine mu”. Semenjak saat itu ucapan Valentine pun menjadi kata yang
tersohor dan melegenda.
Di sisi lain, kita sebagai generasi muslim patut mengetahui satu hal dari kisah valentine ini. Tahuka kalian, teman?
VALENTINE adalah nama seorang paderi yang bernama Pedro St. Valentino, dan tepat pada tanggal 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam
Spanyol. Dengan kata lain, tumbangnya Kerajaan Islam
Spanyol dirayakan sebagai Hari Valentine di mana kita saling menyatakan perasaan kasih sayang kita lebih dari hari-hari lainnya. Semoga mata hati kita terbuka..!!
Nice blog :)
ReplyDeleteTentang valentine, kok mau aja ya orang2 merayakannya padahal dah tau asal usul kisahnya kayak gitu
:) Ya, mereka hanya berfikir kebahagian sesaat, hanya sekarang. Nggak mau lihat ke belakang, tengoklah sebentar.. apakah yang kita lakukan itu sudah benar.. Apakah Allah suka?
Delete