Hi, semua.
![]() |
Sumber : BBC |
Buat kalian yang bingung sebenarnya ada apa, mari sebentar kita bahas secara sederhana (walaupun kasusnya nggak sesederhana itu).
Masalah besarnya.....
Kita tahu banget kalau 1998 itu masa-masa buruk banget soal ekonomi negara kita. Apa-apa mahal, belum inflasi yang terjadi bikin masyarakat Indonesia kayak nggak bisa ngapa-ngapain. Tapi, cuma orang-orang dengan etnis ini yang kelihatan paling makmur hidupnya. Siapa?
Orang-orang Cindo.
Masyarakat Cindo ini punya etos kerja yang ulet, kerja keras, cari cuannya ugal-ugalan. Nggak perlu heran kalau sampai sekarang pun begitu. Nah, mereka dulu benar-benar kelihatan banget dibandingkan dengan pribumi (non cindo). Muncullah rasa iri dengki itu. Apalagi, masa itu lagi merebak banget isu-isu kesenjangan yang disebarluaskan buat ngehancurin masyarakat Cindo. Istilahnya gerakan anti cindolah..
Waktu reformasi, masyarakat marah banget buat ngelengserin Presiden Soeharto. Marahnya mereka bener-bener udah sampai diubun-ubun. Masalah politik, sosial, campur aduk. Masyarakat meluapkannya dengan cara ngejarah toko-toko, rumah-rumah orang kaya yang mayoritas keturunan Tionghoa ini. Isu-isu kalau Cindo bisa makin bikin negara nggak ada harga dirinya, mereka akhirnya kesulitan buat bikin masyarakat Cindo nggak ada lagi di bumi Indonesia.
Hidup mereka dibikin hancur. Kehilangan harta benda, bahkan nyawa mereka.
Terus, kenapa perempuan?
Karena perempuan itu dijadikan objek buat teror yang paling memungkinkan. Orang-orang "politik" itu kabarnya dulu adu domba pribumi buat bisa ngehancurin mereka dengan bebas pakai "tubuh" wanita suka-suka mereka. Makhluk yang katanya lemah ini bener-bener dihabisi jiwa raganya. Dianiaya, diperk*s*, dibikin sakit, trauma, innalillahi....
Itu luka lama negara kita, dan kenapa masih ada orang-orang yang bilang kalau itu semua bohong? Jahat banget!
Semoga untuk para korban bisa mendapatkan ketenangan dan keamanan dimanapun berada..
No comments:
Post a Comment