Yups, akhirnya Ifah kebagian juga buat ngerjain laporan praktikum Kimia. Loh? datang-datang langsung curcol. Hehehe.. beloum salam, ya? oke, Assalamualaikum, sahabat Ifah semua. First of all, di sekolah materi kimia Ifah udah selesai, dan untuk mengisi kekosongan, bu Inayah (guru kimia Ifah) ngadain kegiatan praktikum. Satu kelompok ada sekitar 6-7 anak. Untuk kelompok Ifah ada 7 orang (termasuk Ifah), ada Ifah sendiri, Firda, Melisa, Fitri, Iza, Pupuh dan Rijal. Sistemnya kita ngerjain praktikum bareng, terus untuk laporanya diserahin satu anak buat jadi penanngung jawabnya. Kali ini Ifahlah yang kebagian.
Banyak sumber rujukan Ifah untuk tambah materi bagian Ifah. Dan salah satunya, Ifah dapat dari salah satu website yang nyediain materi. Tapi harus download dulu. Nah, untuk kalian yang butuh, tapi males download. Ini Ifah bagi. Untuk website qmia.co.nr, Ifah berterima kasih atas materinya. Oke, selamat belajar..
C. Hubungan Kelarutan (
s ) dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan ( Ksp )
D.
Pengaruh Ion Senama /
Sejenis terhadap Kelarutan ( s )
Banyak sumber rujukan Ifah untuk tambah materi bagian Ifah. Dan salah satunya, Ifah dapat dari salah satu website yang nyediain materi. Tapi harus download dulu. Nah, untuk kalian yang butuh, tapi males download. Ini Ifah bagi. Untuk website qmia.co.nr, Ifah berterima kasih atas materinya. Oke, selamat belajar..
KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
A.
Definisi Kelarutan
o Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat
larut dalam sejumlah tertentu pelarut.
o Biasanya dinyatakan dalam satuan gram / liter
atau mol / liter.
o Berdasarkan definisi tersebut, maka larutan dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1)
Larutan jenuh.
Adalah suatu keadaan ketika suatu larutan telah mengandung suatu zat
terlarut dengan konsentrasi maksimum.
2)
Larutan kurang jenuh.
Adalah larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarut.
3)
Larutan lewat jenuh.
Adalah larutan yang sudah tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut,
sehingga menyebabkan terbentuknya endapan.
o Kelarutan zat dalam suatu pelarut dipengaruhi oleh 3
hal yaitu :
a)
Jenis Zat Terlarut.
Setiap zat
mempunyai harga kelarutan yang berbeda-beda pada suatu pelarut. Pada umumnya,
semua senyawa ion dan asam mudah larut dalam air kecuali beberapa asam
berikut ini : H2S, H2SiO3, H3AsO4
dan H3SbO4.
b)
Jenis Zat Pelarut.
Pelarut
dibedakan menjadi 2 yaitu : pelarut polar dan non polar.
Pada umumnya,
senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar mudah larut
dalam pelarut non polar.
Contoh pelarut polar : H2O dan NH3 cair.
Contoh pelarut non polar : C6H6
( benzena ), minyak dan eter.
c)
Suhu.
Pada suhu
yang semakin tinggi, umumnya suatu zat akan semakin mudah larut.
Adanya kalor
menyebabkan semakin renggangnya jarak antar partikel zat padat tersebut.
Akibatnya, kekuatan gaya antar partikel tersebut menjadi lemah sehingga
partikel tersebut mudah terlepas oleh adanya gaya tarik molekul-molekul air (
pelarut ).
Namun ada
beberapa zat yang justru berkurang kelarutannya jika suhu dinaikkan. Misalnya :
zat-zat berwujud gas dan Na2SO4. 10 H2O,
kelarutannya berkurang pada suhu di atas 32,4 oC.
B.
Tetapan Hasil Kali
Kelarutan ( Ksp )
Adalah hasil
kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air,
setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksi ionnya.
Ada 3 cara untuk menentukan hubungan antara kelarutan ( s ) dengan
tetapan hasil kali kelarutan ( Ksp ) yaitu :
a)
Menuliskan persamaan reaksi kesetimbangannya
b)
Menentukan hubungan antara konsentrasi ion-ion dengan kelarutan
berdasarkan koefisien reaksinya.
c)
Menentukan hubungan antara Ksp dengan kelarutan ( s ) berdasarkan
persamaan tetapan hasil kali kelarutan.
o Jika ke dalam larutan elektrolit yang sukar larut
ditambahkan suatu larutan yang mempunyai ion senama / sejenis, maka
kesetimbangan akan bergeser dari arah zat / spesi yang ditambahkan atau ke arah
zat / spesi yang mengendap ( sesuai dengan asas Le Chatelier
).
o Penambahan ion Cl- dari larutan NaCl akan menyebabkan kesetimbangan
reaksi yang ( 1 ) bergeser ke kiri, sehingga AgCl yang mengendap menjadi
bertambah banyak atau AgCl yang larut menjadi semakin sedikit.
o Adanya ion senama / sejenis dalam suatu larutan
menyebabkan konsentrasi salah 1 ion menjadi besar sedangkan konsentrasi ion
yang lain menjadi kecil.
o Hal ini menyebabkan hasil kali kelarutan = harga
Ksp-nya, karena Ksp merupakan batas maksimal hasil kali konsentrasi ion-ion
dalam larutan jenuh elektrolit yang sukar larut dalam air.
Kesimpulan :
·
Keberadaan ion senama / sejenis dalam suatu larutan justru akan memperkecil
kelarutan ( s ).
·
Ion senama tidak akan mempengaruhi besarnya Ksp, selama suhu
tidak berubah ( tetap ).
E.
Pengaruh Tingkat
Keasaman ( pH ) terhadap Kelarutan ( s )
§
Tingkat keasaman suatu larutan dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai
jenis zat. Suatu larutan basa biasanya lebih mudah larut dalam larutan asam,
dan lebih sukar larut dalam larutan yang juga bersifat basa.
§
Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam
larutan yang bersifat asam kuat.
a.
Tingkat keasaman ( pH
) dan kelarutan basa.
Berdasarkan pada penjelasan pengaruh ion senama
terhadap kelarutan, maka suatu larutan basa akan lebih sukar larut dalam
larutan yang bersifat basa juga, daripada dalam larutan netral .
a.
Tingkat keasaman ( pH
) dan kelarutan garam.
Senyawa kalsium karbonat ( CaCO3
) sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang bersifat asam.
Dalam larutan yang bersifat asam, ion CO32-
akan
bereaksi dengan ion H+
membentuk ion HCO3-
atau senyawa H2CO3.
H2CO3
merupakan senyawa hipotetis ( tidak stabil ) sehingga akan segera terurai menjadi
CO2
dan H2O.
Akibatnya, konsentrasi ion CO32-
akan menjadi semakin kecil sehingga reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan
( ke arah produk ).
Maka, senyawa CaCO3
akan mudah larut.
F.
Manfaat dan Fungsi
Tetapan Hasil Kali Kelarutan ( Ksp )
v
Ksp suatu senyawa ion yang sukar larut dapat digunakan untuk memberikan
informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air.
v
Semakin besar harga
Ksp suatu zat,
maka zat tersebut akan semakin mudah larut.
v
Harga Ksp suatu zat juga dapat digunakan untuk meramalkan terjadi
tidaknya endapan suatu zat tersebut jika 2 larutan yang mengandung ion-ion dari
senyawa yang sukar larut, dicampurkan.
v
Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu senyawa AmBn, jika
larutan yang mengandung ion An+ dan ion Bm- dicampurkan maka digunakan konsep hasil kali ion ( Qsp ).
Qsp
AmBn
= [ An+
]m
. [ Bm-
]n
o Jika
Qsp
< Ksp maka belum terbentuk larutan jenuh maupun endapan AmBn
o Jika
Qsp
= Ksp maka terbentuk larutan jenuh AmBn
o Jika
Qsp
> Ksp maka terbentuk endapan AmBn
Yes, selesai. Maaf ya sahabat Ifah semua. Contoh soalnya nggak Ifah share. Bukan apa-apa, tapi nggak bisa ke posting. Tulisannya jadi hancur. Dan berhubung ini Ifah ngetiknya barengan sama ngerjain PR, Ifah nggak leluasa buat postingin tulisan ini. Paling enggak bisa, lah, sahabat Ifah semua belajar dengan penjabaran di atas. Sekian dulu, ya. Semoga bermanfaat. Semangat.
Wasalamualaikum.. ^_^
No comments:
Post a Comment