Assalamualaikum, teman-teman. Lama tak posting, nih. Maaf, ya. Kesibukan seabrek. Bisa maklum, kan. Kalian kan teman yang baik. *ngeles*
Baiklah, postingan kali ini Ifah mau membahas satu hal aktifitas yang jadi hal wajib untuk kehidupan kita. Apa itu? Makan.
Ya, makanan pokok kita adalah nasi, kan? Nah, kalau tau begitu sebagai anak perempuan khususnya, Ifah punya kewajiban masak nasi untuk keluarga Ifah. Mungkin teman-teman juga ya. Tapi, seiring berkembangnya zaman, banyak tuh, alat-alat memasak nasi serbaguna yang mengentengkan tugas memasak nasi itu. Ada rice cooker dan lain sebagainya.
Ifah mau tanya, nih. Siapa yang suka masak nasi pakai rice cooker?
Kalau Ifah, disuruh pilih masak nasi pakai apa, Ifah bakalan milih masak nasi pakai cara tradisional. Meski lama dan butuh proses yang tepat, rasa nasi yang dihasilkan nanti akan jauh lebih nikmat daripada hasil masak instan dengan mesin.
Btw, Ifah nulis postingan ini juga nunggu nasi mateng, loh. Berhubung hampir beberapa hari ini Ibu Ifah lagi ke Jogja, untuk urusan memasak nasi jadi tugas Ifah. Asal kalian tahu, tiap Ifah yang dapat tugas masak nasi, yang paling senang sama hasilnya adalah Bapak Ifah. Nggak tahu kenapa kata Bapak nasi yang dibuat Ifah pulen dan dan nikmat banget. Nah.. teman-teman, memang betul jaman semakin maju, tapi apa salahnya kita juga bisa coba cara tradisional yang terbukti hasilnya lebih bagus. Salah satunya masak nasi.
Yuk Ifah bakalan kasih tahu ke kalian semua bagaimana cara/tahap-tahap memasak nasi secara tradisional.
Btw, Ifah punya nggak. sih. rice cooker? Etisss siapa bilang. Ifah punya kok. Tapi di rumah Ifah rice cookernya bukan buat masak nasi, tapi beralih fungsi jadi oven buat masak kue. Hehehe.. Maaf ya, di bagian cuci beras sampai kukusan pertama nggak sempat foto. Belum kepikiran buat nulis ini di blog ^_^
Semoga berhasil, teman-teman! Yang masih belum jelas bisa tulis dikomentar, ya. :)
Baiklah, postingan kali ini Ifah mau membahas satu hal aktifitas yang jadi hal wajib untuk kehidupan kita. Apa itu? Makan.
Ya, makanan pokok kita adalah nasi, kan? Nah, kalau tau begitu sebagai anak perempuan khususnya, Ifah punya kewajiban masak nasi untuk keluarga Ifah. Mungkin teman-teman juga ya. Tapi, seiring berkembangnya zaman, banyak tuh, alat-alat memasak nasi serbaguna yang mengentengkan tugas memasak nasi itu. Ada rice cooker dan lain sebagainya.
Ifah mau tanya, nih. Siapa yang suka masak nasi pakai rice cooker?
Kalau Ifah, disuruh pilih masak nasi pakai apa, Ifah bakalan milih masak nasi pakai cara tradisional. Meski lama dan butuh proses yang tepat, rasa nasi yang dihasilkan nanti akan jauh lebih nikmat daripada hasil masak instan dengan mesin.
Btw, Ifah nulis postingan ini juga nunggu nasi mateng, loh. Berhubung hampir beberapa hari ini Ibu Ifah lagi ke Jogja, untuk urusan memasak nasi jadi tugas Ifah. Asal kalian tahu, tiap Ifah yang dapat tugas masak nasi, yang paling senang sama hasilnya adalah Bapak Ifah. Nggak tahu kenapa kata Bapak nasi yang dibuat Ifah pulen dan dan nikmat banget. Nah.. teman-teman, memang betul jaman semakin maju, tapi apa salahnya kita juga bisa coba cara tradisional yang terbukti hasilnya lebih bagus. Salah satunya masak nasi.
Yuk Ifah bakalan kasih tahu ke kalian semua bagaimana cara/tahap-tahap memasak nasi secara tradisional.
- Siapkan dulu berasnya. Jangan lupa cuci dulu ya sampai bersih. Remas berasnya dan sedikit kosek-kosek supaya kulit beras yang tertinggal bisa ikut terangkat dengan air. Oh, ya Ifah pakai contoh hitungan 1 kilo beras, ya. Kalau kalian mau bisa atur sendiri airnya sesuai nasi yang bagaimana yang kalian inginkan nanti.
- Saat kita mulai membersihkan berasnya, isi kukusan kamu dengan air. Kalau Ifah pakainya satu gayung setengah airnya. Gayungnya yang ukuran sedang, ya. Yang biasa buat mandi.
- Didihkan kukusan kalian yang sudah terisi air. Tutup dan tunggu sampai air mendidih, nanti akan terdengar bunyi dari kukusannya.
- Masukkan beras kalian yang sudah dicuci ke dalam kukusan yang sudah panas. (oh ya, pastikan kukusannya sudah terpasang penyekatnya, ya. Lupa tulis di atas, hehehe)
- Tunggu sekitar 15 menitan. Cek apakah berasnya sudah lumayan lembek. Caranya, ambil centong nasi, tekan beras yang kalian kukus tadi. Kalau terasa keras dan padat tidak berbutir, itu sudah cukup.
- Angkat nasi seperempat matang kamu. Sekarang kamu ambil panci. Sekarang, ya!
- Kalau sudah ada, masukkan nasi keras tadi ke panci.
- Kalau Ifah bilang ini bagian yang paling sulit. Ini adalah tahap mengkaron nasi. Air yang masih ada di bawah kukusan tuang juga ke beras yang sudah pindah ke panci. Air yang kamu masukkan harus pas, ya. Biasanya Ifah kasih patokan airnya setinggi satu ruas jari dari permukaan atas nasi.
Nasi siap dikaron. Tambah air juga ya! - Didihkan lagi nasi + air tadi ke atas kompor. Jangan ditinggal, ya. Jangan sampai airnya habis sampai nasinya bener-bener kering. Jaga nasi tetap lembek namun masih bertekstur setengah matang.
Air karonan semakin sedikit - Kalau kamu sigap, kukusan bekas tadi kembali kamu isi air. Sisa air kukusan beri tambahan air sampai sebanyak satu gayung. Ini bisa kamu lakukan saat mengkaron nasi. Nah, kalau sudah selesai dan karonan nasi kamu juga selesai, kukusan bisa kamu pindah langsung ke kompor. Jadi nggak perlu matiin kompor lagi, kan.
Nasi setengah matang/karon diamkan dulu (kanan), tunggu kukusan kembali siap - Setelah kukusan kamu kembali berbunyi (maksudnya airnya sudah mendidih), nasi setengah matang yang sudah kamu karon tadi masukkan deh, ke kukusan. Tutup dan tunggu lebih kurang 30 menit.
Masukkan nasi setengah matang kamu kembali ke kukusan sampai matang - Nasi yang pulen dan lebih nikmat dari masak di rice cooker sudah siap. Kalau mau tetap hangat, kamu bisa masukkan ke penghangat nasi.
Setelah 30 menit. Sudah matang! Hasilnya pulen, kan?
Btw, Ifah punya nggak. sih. rice cooker? Etisss siapa bilang. Ifah punya kok. Tapi di rumah Ifah rice cookernya bukan buat masak nasi, tapi beralih fungsi jadi oven buat masak kue. Hehehe.. Maaf ya, di bagian cuci beras sampai kukusan pertama nggak sempat foto. Belum kepikiran buat nulis ini di blog ^_^
Rice cooker Ifah buat masak kue, nih ^_^ |
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteitu Rice cooker bisa toh dipake buat kue mbak ??
ReplyDeletebisa, kak. rice cooker (rc) kalau dibuat masak kue dia sistemnya jadi kayak ngukus. Tapi tanpa air. Tapi emang nanti hasilnya juga nggak begitu bagus. Aku dua kali buat di rc sama kukusan biasa. Kalo di rc hasilnya nggak begitu bisa ngembang dia. Mungkin panasnya juga berpegaruh.
DeleteUdah banyak kok di YouTube tutorialnya.. bisa dicoba!! :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteApa sih kandungan yang beda dari masing2 merk beras solanya sy alergi beras tapi da beberapa merk yg ga alergi
ReplyDeleteKurang paham :D
ReplyDeleteNIce Info Jangan Lupa Kunjungi http://jasapembuatanskripsiprofesional.blogspot.co.id/
ReplyDeleteAdmin, numpang promo ya..
ReplyDeleteBuat para wanita yg suka shop,
Nich ada tas keren cuma 60.000 aj.
Gk percaya??
Kunjungi coelshop.wordpress.com
Pilih menu fashion>tas
gampang-gampang susah ya mau masak beras menjadi nasi?"hehe
ReplyDeletehehehe iya, kak. kadang tergantung beras dan seberapa banyak air yang dicampur. tapi menurutku lebih enak masak nasi begini daripada pake mesin :)
Deletewaaah, makasih banyak atas infonya
ReplyDeletemakasih ya kaka, tutorialnya
ReplyDeleteSama-sama, kakak. Selamat mencoba! :)
Deletemantap, jaga2 kalau listrik mati nih
ReplyDeleteKalo aku sih yg pertama di cuci dulu sampai bersih. Kalau udah dikaron sampai setengah matang. Baru kemudian di kukus. Jadi gak dua kali kukus.
ReplyDeleteEmang beda rasanya pakai cara ini dengan ricecooker... Apalagi berasnya dari varietas ir-64 beuuuh.... Maknyoozz
ReplyDeleteuwooo.. guling-giling :)
Delete