Sumber: Google |
Pagi tadi madrasah tempat Ifah sekolah agak berbeda dari
biasanya. Ada apa gerangan? jawabannya adalah madrasah tadi kedatangan POLISI.
Nah, loh, ada apa itu?
Well, persisnya Ifah nggak tahu dalam rangka apa, yang jelas
tadi ada nyangkut pautin soal jalinan silaturahim antara siswa sekolah dan polisi gitu. Nggak masalah juga,
kan, kalau nggak ngedengerin. *pliss jangan ditiru, ya*
Kali ini, Ifah nggak maksud mau ngejelek-jelekin. Tapi, ini
yang terjadi tadi. Upacara hancur. Loh, kenapa? jadi begini. Pertama, kebiasaan
madrasah Ifah tiap kali kedatangan “orang penting” pas upacara, selalu ada
tambahan marching band yang ngiringin lagu-lagu. Seperti yang ada di acara
upacara kenegaraan gitu, tahu, kan? oke, karena ya.. maklum masih dalam taraf
belajar, banyak suara-suara sumbang terdengar dari tiupan trompet. Ditambah
lagi temponya yang lari ngalor-ngidul, nggak enak didengar :X
Kedua, dari pihak polisi. Si bapak polisi yang menjadi Pembina
upacara (yang ceramah pas sesi amanat upacara) ngomong di depan public dengan
pedenya bawa teks. Oke, bapak tadi nyampaiin pesan dari atasannya maksud
kedatangan beliau ke madrasah. Tapi, apa emang mendadak atau apa, banyak banget
kata-kata yang salah ucap, singkatan yang aneh, banyak jeda berhenti (alias
bingung) dan arti-arti lalu-lintas yang unik dan jarang didengar telinga
anak-anak madrasah. Lupa atau nggak tahu, em.. ilfil, sih, jadi lihat pakPol
tadi. Dibaca dulu kek teksnya, biar paham dulu. At least.. dipelajari dulu
sebelumnya. Biar nggak malu-maluin di depan anak-anak sekolah.
# Piss damai, semua. tulisan ini hanya cuap-cuap semata.
Ifah nggak ada maksud ngegosip, cuma pengen bagi-bagi pengalaman hari Senin
saja. Happy Monday, guys ^_^
No comments:
Post a Comment