Untuk kali ini AKU, akan mengatakan semuanya.
Semuanya.. yang aku anggap sebenarnya tidak pantas aku ceritakan. Ya, aib atau rahasia.
Ya Allah, aku ingin menangis tepat di hadapanMu. Aku ingin memelukmu sambil meraung-raung meminta air mata tambahan. Aku lelah ya Allah.. Lelah.. Siapapun di dunia ini seperti memusuhiku. Jahat dan ingin membinasakan aku secepatnya. Tapi.. aku juga merasa, Engkau juga seperti itu.
Apa gunayanya aku di dunia ini? Kadang, aku masih ragu dengan keadaanku ini. Aku bodoh luar dalam. Mulutku hanya berisi cacian. Hatiku sekeras batu. Aku hanya bisa tertawa karena ada yang menangis. Dan aku hanya bisa menangis ketika.. ada yang tersenyum di belakangku.
Lantas, siapa yang harus aku panggila sebagai Tuhan? Engkau kah? Tapi DI MANA Engkau, Ya Allah.. Aku butuh engkau ketika aku membutuhkanmu.
Aku sudah mendalami ajaran birul walidaini. Menghargai mereka yang Engkau sebut penggantimu. Tapi maaf, sepertinya pelajaran itu sulit aku rasakan kebenarannya. Menggapa tidak, aku seperti ini sekarang karena apa?? Karena dia.
Selama ini aku diam. Aku berbeda dengan dia yang selalu memelas meminta 'jangan pernah tinggalkan'. Sedangkan aku.. diam.
Aku diam karena aku tidak mau emosiku naik. Tidak untuk dia, dia dan semuanya. Aku berani berkata, AKU SEPERTI (TIDAK) PUNYA ORANG TUA.
Untuk sore yang penuh air mata...
No comments:
Post a Comment