Assalamualaikum.. welcome to my blog, guys..!! ^_^

Adsense

Saturday, June 07, 2014

Kisahku Merawat Abu

Hay, teman-teman....

Kali ini, Ifah hanya mau mengenang perjuangan Ifah merawat kucing Ifah yang sakit sampai akhirnya dia meninggal.

Perkenalkan, ini Abu :)
Perkenalkan, namanya Abu. Kalau biasanya Ifah yang kasih nama kucing, kali ini Ibu Ifah yang kasih nama. Dia emang kucing kampung, dia anak Petruk, kucing hitam Ifah yang udah lama jadi peliharaan keluarga Ifah sejak Ifah punya Kevin, kucing terhebat yang pernah Ifah punya.

Bersama Zain, kembarannya yang bercorak hitam putih, akhirnya dibawa Petruk ke rumah setelah persembunyiannya ketika ngelahirin mereka. Waktu itu mereka masih kecil-kecil. Si Abu tipe kucing yang penakut setiap ketemu orang. Alhasil, setiap kali Ifah gendong dia, aduhh.. Abu pasti teriak nggak karuan. Dielus aja ogah apalagi digendong.


Abu udah mulai lemes
Hari-hari tinggal di rumah Ifah, Abu tiba-tiba lemes, dan nggak kayak biasanya. Semakin gede, Abu dan Zain diajarin naik-naik sama induknya, si Petruk. Nah, ada bak mandi bayi Ifah saat bayi yang udah berganti fungsi jadi tempat menampung baju-baju bekas dijadiin tempat tidur sama Abu dan Zain. Suatu hari, Abu aku cari nggak ketemu-ketemu di baknya. Cuma ada Zain aja di baknya. Setelah puter-puter, ketemu deh sama Abu yang udah lemes di atas sumur Ifah yang udah ditutup sama kayu dan terpal tebel.



Badan Abu lemes banget, bahkan kakinya udah nggak bisa buat nahan berat badannya. Suaranya juga sudah serak kayak orang pilek. Hari berikutnya pun tetep sama dan kondisi Abu makin parah. Dia nggak bisa sama sekali bangun.

Abu udah makin parah :'(

Balik lagi, Abu Ifah tempatin di bak bayi Ifah dulu. Dengan modal kain-kain bekas baju dan celana Ifah yang udah pada sobek buat alas Abu. Biar hangat, Ifah dekatkan dengan posisi lampu untuk menambah suhu hangatnya. Abu hanya bisa bobok dan nggak bisa nyusu ke induknya. Akhirnya Ifah inisiatif untuk meri makan Abu sama air hangat dan tambahan air tajin campur kaldu ikan. Kadang Ifah juga tambahin kuning telur kalau memang ada yang udah Ifah larutin air hangat.

Beberapa perlengkapan buat suapi makanan ke Abu

Banyak alat yang bisa Ifah buat untuk menyuapi makanan ke Abu. Ada sedotan dan juga suntikan buat masukin cairan makanan ke mulut Abu. Paling enggak Abu bisa minum air setiap harinya. Sedikit konsultasi sama teman sesama pecinta kucing lumayan membantu dalam perawatan Abu. Alhamdulillah, kebetulan juga Ifah lagi libur di rumah setelah ujian, jadi bisa ngerawat Abu setidaknya lebih baik dan nggak terlantar.

Abu yang udah lemes dapat kehangatan dari Petruk, ibunya :)
Sesekali setiap pagi, Ifah keluarkan Abu untuk dijemur. Kasihan kalau Abu ngeringkuk kedinginan. Kadang, induknys, si Petruk aku dekatkan untuk bisa dijilati atau sekadar dipeluk. Ifah pengen Abu dapat kasih sayang ibunya sebelum benar-benar diambil lagi sama Allah.

Abu makin parah. Dua hari sebelum meninggal, Abu sempat pup lumayan banyak. Ya, setidaknya sistem pencernaannya masih berfungsi.

Subuh, Ibu Ifah sempat lihat Abu masih napas dengan suara erangan yang kayak nahan sakit. Ibu kira memang nggak apa-apa, karena biasanya Abu juga gitu tiap kali Ifah gendong buat kasih makan. Tapi.. mungkin udah waktunya, hari Selasa pagi tanggal 3 Juni 2014 Abu meninggalkan Ifah.

Makam Abu :)
Setelah tahu meninggal, Bapak Ifah langsung buat lubang makam Abu di belakang rumah. Dekat makam-makam ketiga kucing Ifah yang Ifah kubur juga di belakang rumah. Untuk terakhir kalinya Ifah bungkus tubuh Abu dengan kain yang terakhir dia buat alas tidur. Sedih sih, tapi.. mau bagaimana lagi. Lebih baih Abu cepat-cepat sama Allah. Ifah lama-lama nggak tega kalau denger erangan Abu yang kesakitan sambil tubuhnya bengkok-bengkok kurus. Sekarang, Abu sudah lebih baik sama Allah. Maafin Ifah ya, kalau selama ini Ifah nggak baik ngerawat Abu :'(

Teman-teman, meski Abu hanya kucing kampung biasa, jangan anggap dia nggak boleh untuk kita rawat. Kata temen Ifah, banyak yang bilang melihara kucing buat seneng-seneng aja tapi sebenarnya, merawat kucing itu komitmen. Mencintai dia, rela merawatnya dari sehat, sakit bahkan sampai mengantar ke liang kuburnya. Sayangi kucingmu!!

Selamat jalan Abu!! :')

No comments:

Post a Comment