Sebelumnya Ifah mau ngucapin SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA!!
Hai, Ifah mau curhat aja, ya.
Puasa-puasa.. udah berjalan sampai tiga hari nih. Banyak kejadian lucu yang Ifah temui sepanjang puasa ini. Mulai dari sibuknya Ifah tetep nulis karena 'lari-larian' sama deadline. Ada lagi sibuknya Ifah dan Ibu buat mikir menu buka puasa, sibuknya buat makanan dengan rasa 'kira-kira', karena nggak bisa ngicipin.
Oke itu kalau Ifah sibuk di rumah. Aktifitas masjid juga semakin aktif. Ya.. karena biasanya di rumah aja. Berhubung tarawih Ifah laksanain di masjid, banyak banget kejadian yang bisa Ifah temui di sana.
Banyak, sih. Tapi kali ini Ifah akan cerita soal masalah yang baru saja Ifah alami kemarin malam. Jadi begini, kemarin Ifah sholat di masjid Agung Tuban seperti biasa. Karena datangnya telat, shof tempat yang biasanya Ifah dan para Ibu tempatin sudah diisi orang lain. Tempatnya ada di selasar masjid. Karena posisi yang ada di luar, angin malam gampang banget kena mukena yang bisa terbang tertiup angin.
Karena sudah nggak ada tempat, Ifah dan ibu-ibu lain masuk deh ke area utama wanita di dalam. Memang luas dan lebih baik karena di barisan depan, tapi yang bikin nggak betah.. panasnya.
Makin banyak jamaah yang sholat di sana hawanya makin panas. Ifah dan ibu Ifah langsung mulai ngerasa setelah selesai sholat Isya'. Ifah sih nggak masaah. Karena Ifa udah biasa sholat di dalam kalau lagi sendirian. Ya sudahlah.. mau bagaimana lagi. Sama Ibu Ifah bilang, "tahan aja, buk. Moga panas ini jadi berkah tambah buat kita." begitulah cara menenangkan diri. Amin.
Sebenarnya bukan masalah panasnya. Tapi kejadian ini yang Ifah maksud. Ifah sholat di barisan agak belakang, di samping seorang mbak-mbak cantik dengan mukena merah bunga-bunga. Saat Ifah baru lihat dia, Ifah langsung ngira mbak ini bukan orang sini. Selain wajahnya yang nggak familiar, dari penampilan juga kelihatan sekali bukan orang dekat-dekat sini.
Datang ke masjid, si mbak pakai celana denim ketat panjang sampai mata kaki. Atasan tipis kemaja lengan panjang. Jilbab seadanya ala anak muda jaman sekarang. Dan.. sebuah tas kulit warna putih ada gambar Hello Kittynya. Wohoho orang kaya nih. Ditambah lagi, ditangannya itu ada jam tangan hitam kombinasi emas dan gelang perak sekitar tiga buah di pergelangan tanggannya. Suaranya sampai krincing-krincing.
Selayaknya orang sholat biasa, kita sholat sama-sama. Setelah sholat Isya', si mbak tiba-tiba ngeluarin gadgednya dari tas. Ifah nggak jelas awalnya karena Ifah lepas kacamata. Tiba-tiba.. siku Ifah disenggol Ibu dari samping. "Dek, lihat!" kata Ibu pakai isyarat kedipan mata.
Ternyata bukannya dzikir, si mbak malah main I phone. Melototlah mata Ifah. Pengen banget keleus. Secara Ifah aja baru pakai Blackberry, belum naik kelas ke I Phone. Sabar..!! Udah gitu, simbak main-main lagi sama gadgednya. Apa lagi? Tablet. Colek sana colek sini. Ibu makin kalap. (karena Ibu Ifah lagi pengen banget punya tablet buat mainan. Gaul, kan, Ibu Ifah? :) ) Ifah cuma bisa manggut-manggut sambil terus dzikir.. subhanallah.. subhanallah... sedangkan si mbak.. setiap selesaitarawih dua rakaat, tangannya langsung msuk tas, ambil ponsel. Begitu seterusnya.
Yah.. jadilah. Mungkin ini jawaban Allah buat Ifah. Ya, karena sebelum berangkat tarawih, Ifah niatan mau bawa BB ke masjid. Tapi nggak jadi karena takut mengganggu sholat Ifah. Dan berkat mbak di samping Ifah itu, Ifah sadar. Betapa gadged mempengaruhi tingkat konsentrasi manusia. Bahkan saat sholat sekalipun.
Pelajaran-pelajaran-pelajaran.
Hai, Ifah mau curhat aja, ya.
Puasa-puasa.. udah berjalan sampai tiga hari nih. Banyak kejadian lucu yang Ifah temui sepanjang puasa ini. Mulai dari sibuknya Ifah tetep nulis karena 'lari-larian' sama deadline. Ada lagi sibuknya Ifah dan Ibu buat mikir menu buka puasa, sibuknya buat makanan dengan rasa 'kira-kira', karena nggak bisa ngicipin.
Oke itu kalau Ifah sibuk di rumah. Aktifitas masjid juga semakin aktif. Ya.. karena biasanya di rumah aja. Berhubung tarawih Ifah laksanain di masjid, banyak banget kejadian yang bisa Ifah temui di sana.
Banyak, sih. Tapi kali ini Ifah akan cerita soal masalah yang baru saja Ifah alami kemarin malam. Jadi begini, kemarin Ifah sholat di masjid Agung Tuban seperti biasa. Karena datangnya telat, shof tempat yang biasanya Ifah dan para Ibu tempatin sudah diisi orang lain. Tempatnya ada di selasar masjid. Karena posisi yang ada di luar, angin malam gampang banget kena mukena yang bisa terbang tertiup angin.
Karena sudah nggak ada tempat, Ifah dan ibu-ibu lain masuk deh ke area utama wanita di dalam. Memang luas dan lebih baik karena di barisan depan, tapi yang bikin nggak betah.. panasnya.
Makin banyak jamaah yang sholat di sana hawanya makin panas. Ifah dan ibu Ifah langsung mulai ngerasa setelah selesai sholat Isya'. Ifah sih nggak masaah. Karena Ifa udah biasa sholat di dalam kalau lagi sendirian. Ya sudahlah.. mau bagaimana lagi. Sama Ibu Ifah bilang, "tahan aja, buk. Moga panas ini jadi berkah tambah buat kita." begitulah cara menenangkan diri. Amin.
Sebenarnya bukan masalah panasnya. Tapi kejadian ini yang Ifah maksud. Ifah sholat di barisan agak belakang, di samping seorang mbak-mbak cantik dengan mukena merah bunga-bunga. Saat Ifah baru lihat dia, Ifah langsung ngira mbak ini bukan orang sini. Selain wajahnya yang nggak familiar, dari penampilan juga kelihatan sekali bukan orang dekat-dekat sini.
Datang ke masjid, si mbak pakai celana denim ketat panjang sampai mata kaki. Atasan tipis kemaja lengan panjang. Jilbab seadanya ala anak muda jaman sekarang. Dan.. sebuah tas kulit warna putih ada gambar Hello Kittynya. Wohoho orang kaya nih. Ditambah lagi, ditangannya itu ada jam tangan hitam kombinasi emas dan gelang perak sekitar tiga buah di pergelangan tanggannya. Suaranya sampai krincing-krincing.
Selayaknya orang sholat biasa, kita sholat sama-sama. Setelah sholat Isya', si mbak tiba-tiba ngeluarin gadgednya dari tas. Ifah nggak jelas awalnya karena Ifah lepas kacamata. Tiba-tiba.. siku Ifah disenggol Ibu dari samping. "Dek, lihat!" kata Ibu pakai isyarat kedipan mata.
Ternyata bukannya dzikir, si mbak malah main I phone. Melototlah mata Ifah. Pengen banget keleus. Secara Ifah aja baru pakai Blackberry, belum naik kelas ke I Phone. Sabar..!! Udah gitu, simbak main-main lagi sama gadgednya. Apa lagi? Tablet. Colek sana colek sini. Ibu makin kalap. (karena Ibu Ifah lagi pengen banget punya tablet buat mainan. Gaul, kan, Ibu Ifah? :) ) Ifah cuma bisa manggut-manggut sambil terus dzikir.. subhanallah.. subhanallah... sedangkan si mbak.. setiap selesaitarawih dua rakaat, tangannya langsung msuk tas, ambil ponsel. Begitu seterusnya.
Yah.. jadilah. Mungkin ini jawaban Allah buat Ifah. Ya, karena sebelum berangkat tarawih, Ifah niatan mau bawa BB ke masjid. Tapi nggak jadi karena takut mengganggu sholat Ifah. Dan berkat mbak di samping Ifah itu, Ifah sadar. Betapa gadged mempengaruhi tingkat konsentrasi manusia. Bahkan saat sholat sekalipun.
Pelajaran-pelajaran-pelajaran.
No comments:
Post a Comment