|
Poster Film Letters to God |
Baru-baru ini Indonesia punya film yang mengangkat tema cerita kanker. Buming banget. Yups, siapa lagi kalau bukan Surat Kecil Untuk Tuhan. Nah, beberapa hari yang lalu, Ifah lagi ngesearch iseng-iseng cari film yang mengharu-biru. Singkat cerita, Ifah nemu film yang judulnya bikin Ifah nyama-nyamain sama film SKUT. Judulnya 'Latters to God' atau Surat-surat untuk Tuhan. Dan akhirnya, baru tadi sore Ifah nonton sampai sesenggukan.
Film yang rilis tahun 2010 ini mengangkat kisah dari kehidupan nyata. Tyler, anak laki-laki berusia 8 tahun mengidap kanker Medulloblastoma (kanker otak kecil). Baru awal muncul terlihat Tyler yang botak dengan bekas jahitan di belakang kepalanya. Ia tinggal bersama Maddy, ibunya. Ben, kakaknya dan Neneknya di sebuah rumah yang sederhana. Ayahnya sudah meninggal. Ty hobby sekali bermain bola. Tapi karena ia harus mendapat perawatan di RS kurang lebih 2 bulan, Ty harus rela tidak mengikuti latihan sepak bolanya. Hari-harinya hanya dilalui dengan naik ke atas genteng rumahnya lewat jendela kamar. Duduk di bangku sambil menulis surat untuk penciptanya. Ya, suratnya ia tujukan ke Tuhan.
|
Tyler menulis surat-suratnya di balkon buatan atas genting |
Surat-surat yang berisi keluh kesahnya itu setiap pagi ia letakkan di kotak surat rumahnya. Walter, pakpos yang selalu mengantar surat di rute daerah rumahnya sampai hafal. Ia akan mendapat surat yang harus ia tujukan ke Tuhan. Walter bingung, lah. Sampai pada akhirnya ia menyimpan semua surat-surat Ty kemudian ia baca sendiri sambil menangis haru.
|
Surat-surat Tyler |
Suatu hari, Walter sementara berhenti bekerja dan digatikan oleh Brady, pria hampir stres yang penuh masalah. Ia bercerai, pernah masuk penjara dan hak asuh anaknya ada di tangan mantan istrinya. Ditambah hobinya yang suka judi dan minum jadi lengkap sudah penderitaannya si Brady.
|
Brady dan Tyler main bola bareng |
|
Brady membantu Tyler merayu ibunya untuk ikut masuk tim bola kembali |
Kalau diingat, pertemuan Brady dan Tyler adalah sceane paling lucu menurut Ifah. Alkisah Brady mau antar surat ke sebuah rumah yang memiliki anjing galak bernama Rooster. Karena tidak tahu harus berbuat apa, Bradypun dikejar habis-habisan sampai akhirnya ia nyasar ke halaman rumah Tyler. Kebetulan Brady juga akan mengantar surat ke rumah Ty, Ty yang sudah lama menunggu pak posnya, ia senang saat melihat Brady. Terkejutlah saat Brady menerima surat yang disodorkan Ty. Surat itu ditujukan ke Tuhan. Nah.. lohh..
|
Benjamin, Samantha dan Tyler |
Kisah berlanjut dengan surat yang diterima Brady membuatnya pusing. Ia merasa kalau surat itu untuk Tuhan. Logikanya, ya, di gereja. Malam-malam ia ke gereja. Niatan untuk meninggalkan surat itu di bangku akhirnya ketahuan oleh pendeta gereja tersebut. Kebetulan si pendeta itu kenal baik dengan keluarga Tyler. Pak pendeta bilang, Brady mungkinlah yang diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menerima surat-surat Ty.
Sementara itu, Tyler ingin masuk sekolah lagi setelah hampir dua bulan ia dirawat di RS. Bersama
Samantha, sahabatnya yang tomboy, ia terus menjalani kehidupan yang penuh canda. Ada yang baik pasti ada yang jahat. Itu lah Alex, temannya satu kelas yang selalu mencemooh Ty. Untung ada Sam yang selalu membelanya walaupun konsekuensinya harus dihukum di depan ruang guru. hehehe..
|
Tyler takut dicemooh teman-temannya di hari pertama masuk sekolah lagi |
|
Cerita Sam kepada Tyler tentang dirinya dihukum lagi bersama Alex di sekolah |
Singkat cerita, kondisi Tyler semakin buruk. Namun hari-harinya selalu tampak berwarna karena kehadiran Samantha dan kakeknya, nenek dari ibunya, Ben dan juga Brady, ia sadar tubuhnya sudah tak kuat lagi. Tyler merasa akan bertemu ayahnya di surga dan bertemu sahabatnya, yaitu Tuhan.
|
Pengobatan Tyler saat kondisinya semakin parah |
Banyak konflik terjadi di film ini yang membuat kalian semua siap-siap korban tisu. Seperti saat Ben kakaknya keceplosan berbicara tak suka memiliki adik penyakitan, merasa diabaikan oleh keluarganya karena mengurusi adiknya. Kemudian saat kepasrahan ia mempercayai anak dari tetangganya yang lahir akan menggantikannya hidup di dunia, dan tragedi alis palsu yang dibuat oleh kakek Sam demi mentupi alis Ty yang sudah rontok.
|
Tyler kecewa dengan Ben yang teryata tak suka ia sakit |
Ia merasa dirinya adalah seorang prajurit utusan Tuhan. Itulah salah satu semangatnya untuk bisa tegar menjalani hidup. Lantas, berbeda dengan sang ibu, Maddy. Ada satu dialog yang membuat Ifah meneteskan air mata di situ,
"Selama ini akulah yang selalu mengatakan kepada semua orang untuk menjadi kuat dan beriman. Lihat aku, aku kacau... Ya, aku tahu. Tetaplah kuat, Maddy. Percayalah kepada Tuhan, Maddy. Apapun kehendaknya, Maddy. Kau tahu bahwa aku tak setuju dengan kehendakNya, Bu!" protes ibu Tyler akan kenyataan yang akan segera ia hadapi kepada ibunya, nenek Tyler.
Sebenarnya, masih banyak lagi. Seperti saat Tyler memohon untuk mengikuti perlombaan sepak bola yang berujung dengan Ty kritis. Semuanya hancur. Ada lagi saat Ty dan Ben di atas panggung bernyanyi yang berujung pada keberanian Brady bercerita tentang sosok Tyler di muka umum. Ia membuat kejutan dengan mendatangakan petugas kantor pos yang membawa beberapa karung berisi surat-surat yang dikumpulkan dari teman-teman sekolahnya.
|
Aksi Tyler saat menjadi penjaga gawang di saat kondisinya yang lemah |
|
Ben bernyanyi lagu ciptaannya yang ia persembahkan untuk Tyler, adiknya |
|
Kotak surat, diresmikan oleh Sam yang didedikasikan untuk Tyler |
Banyak yang bisa didapat di dalam film ini. Salah satunya adalah percaya kebesaran Tuhan dan semangat untuk mensyukuri nikamt. Apalagi dengan hadirnya kisah-kisah inspiratif dari para penderita kanker yang bisa survive dengan penyakitnya.Yang penasaran mau nonton, silakan cari filmnya. Ini Ifah kasih link website dari Letters to God >> Letters to God
Rekomendasi sekali.. :)
jd pingin nonton ini >.<
ReplyDeletevisit my blog ^_^
www.LuchLuchCraft.com
My online store ^_^
www.TokoLuchLuchCraft.biz
Ayo, nonton, kak. Nggak kalah bagusnya sama SKUT, kok ^^
DeleteOke... d^_^b
Good movie.. :D
ReplyDelete