Ifah bukan ahli tafsir mimpi apalagi ahli nujum. Kalau urusan mimpi, jujur.. Ifah nggak jago. Makanya, Ifah sering banget kepikiran soal mimpi-mimpi yang Ifah dapat di beberapa malam. Salah satunya mimpi yang udah tiga kali datang. Mirip-mirip. Pada intinya, mimpi-mimpi Ifah itu satu tema, tersesat.
Ya. Ifah mimpi tersesat. Mimpi ini nggak rutin, sih. Seperti setiap malam gitu enggak. Mimpinya udah lama, terus beberapa hari datang, bahkan sampai berbeulan-bulan datang lagi. Lalu semalam, mimpi itu datang lagi. Ifah mimpi tersesat.
Kali ini mimpinya sama seperti yang terakhir kali sebelum mimpi yang kemarin. Ceritanya begini, namanya juga mimpi, ya, jadi nggak begitu jelas. Di sana kejadiannya seperti waktu subuh. Langit gelap tapi masih ada semburat cahaya matahari. Ifah lari-lari di sekitar jalan AKBP Suroko. Nggak tahu kenapa terus pindah ke sekitar jalan Jendral Sudirman. Loh, nggak jelas, kan. Apa lagi ini, Ifah masih lari, nih, tiba-tiba nggak tahu kenapa Ifah seperti masuk area pedesaan. Di kiri kanan banyak banget lahan kosong dan petak-petak sawah yang udah pada hijau kekuningan padinya. Ifah nggak tahu itu di mana. Pokoknya di desa gitu.
Kembali nggak jelas saat Ifah tanpa sadar masuk area perumahan. Banyak rumah-rumah yang berjajar di setiap jalan-jalan kecil. Tikungan-tikungan gitu. Yah.. Ifah capek juga, Teman. Ifah bingung. Ifah nggak tahu jalan keluar. Ifah nggak tahu Ifah ada di desa mana. Takut. Ifah takut banget.
Satu hal yang kepikiran saat itu adalah, Ifah harus cari jalan raya. Karena itu tandanya Ifah udah keluar dari desa. Singkat cerita, setelah Ifah belak-belok kesetiap jalan perumahan, Ifah nemu juga jalan raya. Tapi itu di seberang. Kehalang tembok. Sialnya, di depan udah jalan buntu, Teman-tema. Satu-satunya jalan yang ada ya hanya sebuah jalan kecil di pinggir tembok pembatas jalan raya.
Kalau bisa Ifah jelasin, jalan itu seperti jalan masuk ke sebuah istana. Bagusssss... banget. Pakai pafig. Temboknya dicat biru terang dengan lentera menyala yang dipasang rapi setiap ruas temboknya. Tapi, jalan itu diputus dengan sebuah selokan tidak lebar di depannya. Jadi kalau mau lewat ke jalan itu harus melangkahi selokan. Mau nggak mau Ifah locat juga buat ke jalan itu.
Belum sampaimulut jalan, Ifah nemuin seorang Ibu yang duduk dikursi sambil wajah menunduk. Posisinya tepat di tengah jalan. Karena menghalangi, Ifah coba membangunkan Ibu itu. Ifah goyang-goyang aja tubuhnya. Dan.. tahukah kalian, di dunia nyata Ifah nggak tahu ternyata Ibu Ifah yang tidur di samping Ifah nggak sadar Ifah goyang-goyangin badannya. Pastinya dengan posisi tidur. Ibu cerita ke Ifah siangnya.
Oke, lanjut..
Ibu di tengah jalan tadi akhirnya bangun juga. Tanpa melihatku dulu atau menyapa, Ibu tadi lantas berbicara "Jangan lewat sini, Mbak. Ini jalan jelek," begitu katanya. Mendengar Ibu itu berata demikian, Ifah langsung balik kanan nggak jadi lewat jalan itu. Selesai.
Nah.. karena penasar, Ifah coba googling apa maksud mimpi Ifah itu. Dan hasilnya, tulis dari sebuah sumber mimpi tersesat itu artinya sedang mendapat kecemasan atau masalah. Emm.. kalau dipikir-pikir, sih, emang hari-hari ini Ifah lagi sering pikiran dan bingung sendiri. Biasa.. masalah sekolah.
Finnaly.. Ifah nggak tahu apa maksud semua itu. Biar jadi rahasia. Dan jadi pemanis tidur Ifah di setiap malam. Dan satu lagi.. supaya Ifah selalu diingatkan, berdoa dulu sebelum tidur.. Selamat menikmati mimpi-mimpi kalian, ya.. :)
No comments:
Post a Comment