Assalamualaikum.. welcome to my blog, guys..!! ^_^

Adsense

Saturday, November 22, 2014

Movie Review: Divergent, Menakutkan Jadi Berbeda

Sebenarnya, Ifah nggak begitu suka dengan film-film yang bertemakan kekerasan. Mungkin sudah sejak dulu hobi nonton sinetron mangkanya jadi suka film romance, ya. (nggak nyambung juga, sih)

Oke, agak out of genre, Ifah semalam akhirnya nuntasin nonton film sci-fi action yang lagi digandrungi banget sama anak muda jaman sekarang. Bukan hanya karena ceritanya yang diambil dari novel bestseller, tapi para pemainnya juga yang berperan di dalam film itu jadi bulan-bulanan pujian dari para penggemarnya.

Ya, film Divergent. Film ini jadi heboh di tahun 2014 ini. Di sana-sini pada bicara ini. Otomatis seperti terhipnotis, Ifah jadi penasaran dan pingin nonton, apalagi pas dikasih tahu pemainnya ada yang dari film romance yang lagi heboh juga di pertengah tahun ini, The Fault in our Stars.

Baiklah, setelah sempat tertunda karena nggak tahan dengan durasinya yang lumayan bikin pantat panas kelamaan duduk, Ifah semalam nekatin nonton lagi dan itupun.. Ifah putar dari awal lagi. Biar dapat feelnya.



Cerita dari film Divergent sendiri memang unik. Namanya juga science fiction action, ceritanya ngayal abis dan penuh dengan hal-hal ilmiah dan teknologi canggih. Dikisahkan seorang gadis muda bernama Beatrice Prior yang diperankan oleh Shailene Woodley, sedang mengikuti tes uji dirinya untuk masuk di salah satu golongan di kotanya, oh ya, Beatrice nggak sendiri, dia dengan kakaknya juga, Caleb Prior yang diperankan Ansel Elgort. Nggak seperti dulu, di sini Shailene dan Ansel jadi kakak adik, hehehe. 
Caleb dan Beatrice dapat pengarahan sebelum tes
Oh ya, golongan yang dimaksud ini adalah penggolongan sesuai bakat dan diri orang itu. Mereka akan digolongan dalam lima kelompok yang berbeda. Dauntless untuk si pemberani, Erudite untuk si jenius, Amity untuk si cinta damai, Candor untuk si penegak hukum yang jujur dan Abnegation untuk mereka yang suka membantu sesama dan tidak egois. Keluarga Beatrice sendiri datang dari kelompok Abnegation. Namun.. saat tes dilakukan, dua kakak beradik ini memiliki hasil tes yang berbeda.

Beatrice meneteskan darahnya di bara api tempat pilihan Dauntless
Caleb, memilih pindak golongan dan masuk di Erudite, sedangkan Beatrice yang sejak kecil mengidolakan golongan Dauntless sebagai orang-orang yang kuat, pemberani dan bebas memilih masuk di sana dan meninggalkan kedua orang tuanya.

Bukan karena hasil tes yang menunjukkan Beatrice masuk Dauntless, karena apa? Hasil tes Beatrice menunjukkan ia berbeda. Ia tidak hanya mampu masuk Dauntless, ia juga bisa masuk Abnegation bahkan Erudite. 
Hasil tes Beatrice nggak hanya Abnegation

Nah, untuk kejadian seperti ini, Beatrice termasuk sebagai golongan yang berbeda, mereka menyebut Divergent. Golongan yang memiliki lebih dari satu sifat dan mereka dianggap berbahaya oleh sebagian kelompok, khususnya Erudite yang dipandang sebagai orang-orang genius.

Meskipun Beatrice diminta masuk Abnegation oleh si penguji, Beatrice lebih memilih masuk di Dauntless dan menyimpan rahasia hasil tesnya kepada siapapun. Karena jika ia mengatakan yang sebenarya, Beatrice bisa mati.

Masuk di Dauntless, Beatrice harus mengikuti sebagian uji coba dari golongannya. Seperti ospek, para anggota baru diplonco habis-habisan oleh Eric yang diperankan oleh Jai Courtney dan Four yang diperankan oleh Theo James meskipun Four tidak separah Eric dan lebih sering membantu Tris, nama baru Beatrice sejak masuk Dauntless. 

Beatrice jadi pelompat pertama untuk masuk ke markas. Ngeri banget!
Di sana,Tris diakrabkan dengan latihan fisik, seperti bertarung (entah itu dengan sesama perempuan atupun melawan laki-laki), terjun dari atas gedung, naik dan lompat dari kereta api yang berjalan, perang-perangan sampai melempar pisau dan menembak. Selain itu, banyak lagi ujian lain seperti mereka harus pasang tato dan mengalahkan rasa takut yang nantinya akan menentukan apakah tetap bertahan atau ditendang keluar dari golongan dan jadi orang-orang digolongan terbuang.
Eric menjelaskan papan penilaian anggota baru. Mana Tris? Paling bawah!
Peringkat awal Tris :(
Semua ujian dilalui Tris dan teman-temannya, Christina, Al dan Will. Masuk diurutan terbawah sampai babak belur mereka rasakan. Semua terjadi di Dauntless, persahabatan, persaingan sampai luapan rasa cinta antara Tris dan Four yang sebenarnya memiliki rahasia besar dalam hidupnya.
Four siap lempar pisau ke Tris. Adegan ngeri, nih!

Petualangan Tris terus berlanjut dalam membebaskan teman-temannya satu golongan yang tunduk dari sistem buatan yang membuat peperangan antar golongan yang dibuat dari pemimpin Erudite,
Jeanine.

Yah, meski banyak yang menganggap film ini tidak begitu seram dan mengerikan dari bukunya, Ifah tetap merasa ini lumayan menegangkan buat Ifah yang punya jarak dengan film-film bernuansa kekerasan seperti ini. Untuk masih ada romancenya :)

Momen sedih Tris :'(
Menurut Ifah sih, durasi film ini yang mencapai 2 jam lebih 20an menit ini membuat film Divergent memiliki waktu cukup mengeksplore ceritanya. Tapi entah kebingungan atau kenapa si bapak sutradara, Ifah ngerasa kalau beberapa adegan yang menyedihkan, persaingan sampai cinta-cintaan berjalan seperti biasa aja. Nggak heboh dan melekat dipikiran, (asekkk). Sama seperti reviewers yang lain, Ifah ngerasa beberapa adegan saat salah satu teman Tris sendiri ingin membunuh Tris sampai ia bunuh diri karena merasa bersalah (mungkin) terlewat begitu saja. Saat ibu Tris yang tertembakpun, meski Tris nangis kejer, Ifah nggak begitu dapat "sakitnya" lihat ibunya meninggal.
Four dan Tris ternyata saling cinta. Mau apa mereka? Hayoo!

Waktu adegan ciumannya. Ehem.. (batuk dulu) alhamdulillah.. nggak begitu panas. Hehehe maksudnya adegannya nggak fulgar banget kok. Kata-kata yang diucapkan juga nggak kasar atau bagaimana gitu.. intinya aman.

Ya hanya itu saja, sayang banget banyak momen spesial jadi berjelan dan terkesan biasa. Meski demikian, Ifah tetap suka sama ceritanya yang jarang Ifah tonton.

Lumayan bisa buat Ifah hampir jantungan di beberapa adegan ngeri seperti pukul-pukulan sampai lempar pisau ke badan Tris. Mungkin karena dinovelnya yang ngeri banget jadi di film agak diperhalus (terhalang rate). Adegan-adegan seperti itulahlah yang bikin ngeriiiii!

Btw, soundtracknya juga asik-asik., loh Ifah sukanya yang dinyanyiin Ellie Goulding semuanya, khususnya yang judulnya Beating Heart, dan lagunya Snow Patrol yang I Won't Let You Go. Asik banget!

Nilai Ifah.. 7 dari 10. Mau tahu lebih? Tonton aja filmnya. Recomended banget!

No comments:

Post a Comment