Assalamualaikum.. welcome to my blog, guys..!! ^_^

Adsense

Tuesday, February 24, 2015

Review/Resensi Film Still Alice (2014)

Congratulation untuk salah satu aktris papan atas idola Ifah, Julianne Moore, yang menang best actress OSCAR 2015. Wow, luar biasa memang ibu yang satu ini. Aktingnya sudah tidak diragukan lagi, kan?

Nah untuk postingan kali ini, Ifah akan coba meresensi film yang memenang Julianne Moore di OSCAR tahun ini. Ya, tahu, kan. Film berjudul Still Alice ini memang sudah banyak mendapat penghargaan, salah satunya si pemeran utama Alice Howland, yups.. Julianne Moore.

Ifah tahu film ini dari acara gosip di televisi yang ngabarin kalau Kristen Stewart bakalan main film sama Julianne Moore. Nah, Ifah akhirnya makin penasaran dan nunggu banget filmnya. Berhubung di Gannol udah ada, Ifah download. Tapi belum ada subtitle Indonesianya. Dan waktu dapat kabar Julianne Moore menang OSCAR gara-gara film ini, langsung deh ubek-ubek mbah Google buat cari subtitlenya. Alhamdulillah, dapat juga :)

Sebelum membahas lebih lanjut, ini dia penampakan poster filmnya.

Poster

Directed : 
  • Richard Glatzer
  • Wash Westmoreland
  • Produced :
  • James Brown
  • Pamela Koffler
  • Lex Lutzus
  • Starring :
  • Julianne Moore
  • Alec Baldwin
  • Kristen Stewart
  • Kate Bosworth
  • Hunter Parrish

Film ini berdasarkan novel dengan judul yang sama, Still Alice, yang ditulis oleh Lisa Genova. Jujur aja, Ifah belum baca novel ini. Jadi, nggak tahu persis bagaimana perbedaan antara novel dan filmnya. Namun, sesuai yang ditulis wikipedia, novel Still Alice bercerita tentang seorang profesor psikologi kognitif dan ahli ilmu bahasa (lingusitik) yang terkenal dari Universitas Harvard berusia 50 tahun bernama Alice Howland (Julianne Moore), yang ternyata mengidap Alzeimer (pikun). Tapi di film dijelaskan bahwa Alice ada seorang profesor ilmu bahasa yang mengajar dan sering memberikan seminar dari Universitas Columbia.

Pesta ulang tahun  ke 50 Alice tanpa Lydia

Film dibuka dengan perayaan ulang tahun Alice yang ke 50 dengan suaminya, seorang ahli laboratorium bernama John Howland (Alec Baldwin), anak perempuan tertuanya Anna (Kate Bosworth) beserta suami Anna/menantu Alice, Charlie Jones (Shane McRae), dan putra keduanya Tom Howland (Hunter Parrish). Namun tidak dihadiri oleh putri bungsunya Lydia Howland (Kristen Stewart) yang sibuk dengan urusan teaternya.

Keluarga Howland bisa dibilang semuanya sukses dengan karirnya, John dan Alice dikenal sebagai profesor, putri pertamanya kuliah hukum dan sudah menikah, putra keduanya Tom seorang dokter ahli bedah, kecuali Lydia yang susah diatur dan tidak mau kuliah. Ia tetap bersih keras menjalani dunianya sebagai pemain teater di California.

Alice lupa di tengah-tengah ia seminar 

Semuanya berjalan dengan biasa saja sampai pada sebuah seminar Alice tiba-tiba lupa dengan apa yang ia harus katakan selanjutnya. Ditambah lagi saat ia joging di sekitar kampus Universitas Columbia, ia seperti orang linglung, kasihan banget, ya. Karena merasa dirinya aneh, Alice coba menemui Dr. Benjamin (Stephen Kunken), seorang dokter syaraf yang ia rasa bisa membantunya.

Alice menjalani tes ingatan dari Dr. Benjamin

Setelah melakukan tes tentang daya konsentrasi, Alice mengira dirinya sedang mengalami perubahan hormon karena manopouse, ia juga sempat berpikir dan takut dengan bayang-bayang tumor yang bisa saja menjadi penyebab keanehannya. Nah, apa yang selanjutnya terjadi? 

Penyakit Alice akhirnya diketahui oleh anak-anaknya

Seperti yang dibahas di awal, Alice mengidap Alzheimer dini. Penyakitnya termasuk langka karena ia mengidapnya di usia yang masih cukup muda (meski usianya sudah 50 tahun, karena rata-rata diderita oleh orang-orang tua). Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa penyakitnya adalah penyakit turunan dan akan sangat berpengaruh juga jika si pengidap termasuk orang yang pintar (wow, kok bisagitu, ya?). 

Putri sulungnya, Anna, positif

Seperti yang ditakutkan Alice, ia takut jika penyakitnya itu akan menurun kepada anak-anak juga. Benar saja, saat menjalani tes Anna positif, ia semakin takut jika anak yang dikandungnya juga akan terjangkit penyakit yang sama (karena Anna sedang hamil), Tom negatif. Sedangkan Lydia tidak mau tahu apakah ia positif atau tidak, karena Lydia juga tidak ikut tes.

Semua hal tentang penyakit Alice sudah diketahui oleh suami dan anak-anaknya. Lydia juga sudah mulai melihat Alice pernah lupa dengan Jenny (Erin Darke), pacar Tom yang ikut berkunjung saat acara natal. 

Bagi Alice, mengidap Alzheimer memang sangat menyusahkan, ia juga sempat mengaku ia lebih ingin mengidap kanker daripada Alzheimer. Ia tidak mau melupakan semua kenangannya. 

Untuk mengantisipasinya, Alice menggunakan berbagai cara untuk membantunya menjaga segala ingatannya. Dengan membuat daftar pertanyaan dan jawaban tentang dirinya di hanphone (salah satu barang yang sangat ia andalkan), membuat video dirinya yang bercerita tentang apa yang harus ia lakukan di laptop, mencari cara berpidator yang baik di depan umum dengan membuat warna di teks pidatonya, sampai menguji ingatannya  sendiri dengan membuat hapalan sederhana yang ia tulis di papan tulis tembok di dapur selagi ia memasak.

Salah satu quote favorit Ifah dan adegan yang mengharukan

Banyak konflik yang membuat film Still Alice menjadi terkesan tidak biasa. Ya, walaupun jagan harap kalian akan mendapatkan adegan nangis bombai yang menyentuh sekali. Film ini akan menghadirkan pergolakan batin seorang Alice yang harus siap dengan keadaan yang membuatnya jadi berbeda. 

Beberapa adegan yang Ifah suka saat Alice sudah mulai lupa dengan lingkungannya, ia lupa jadwal sampai suaminya harus sabar menjawab pertanyaan Alice yang sama untuk kedua kalinya. Adegan saat Alice harus berpidato di depan asosiasi pengidap Alzheimer yang mana isi pidatonya sangat menyentuh, saat Alice mulai lupa segalanya dan menjadi lebih manja dengan suami, sampai saat Alice harus bolak-balik lantai satu ke dua untuk melakukan perintah dari rekaman videonya di laptop (yang ada di lantai bawah).

Alice memperhatikan video yang buat untuk membantu ingatannya 

Tapi dari semua adegan yang keren-keren itu yang paling Ifah suka adalah saat Alice diajak joging suaminya, dia ijin untuk ambil sweater. Setelah ambil dia nemu album, dia malah asik lihat album fotonya. Pas dia ajak suaminya lagi untuk joging, Alice ijin pipis. Eh.. Alice lupa sama letak toiletnya, alhasil.. Alice ngompol saking nggak tahannya sambil nangis dan dipeluk oleh John T_T.

Alice lupa di mana toiletnya, jadinya... 

Bagi Ifah, film ini keren banget. Memang nggak sedih-sedih banget, tapi ngena di hati. Ditambah aktingnya Julianne Moore yang ih gila keren parah. Bahkan sosok orang yang sudah parah Alzheimernya bisa ia perankan dengan baik. Lihat di endingnya, deh. Ditambah dengan pemain-pemain lain seperti si Bella alias Kristen Stewart dan pacar si Harry Potter eh.. maksudnya Daniel Radcliffe, Erin Darke ^_^

Kristen Stewart (Lydia) dan Julianne Moore (Alice)

Oke, nggak salah buat OSCAR 2015 ini memberikan Julianne Moore predikat aktris terbaik. La wong aktinya super kece. Penasaran dengan filmnya? Nonton, ya! :D

No comments:

Post a Comment