Satu tahun yang lalu,
Mereka yang tidak pernah aku kenal
Kami semua memakai kain dengan berbagai corak
Kepala kami juga memakai penutup yang berbeda
Pakai atau tidak pakai, kami sama saja
Aku dan mereka,
sama-sama datang dari NOL
40 adalah jumlah kami
Satu-persatu ilmu baru kami dapat
Jajaran nama besar kami hadapi
Face to face kami berbicara
Senggol menyenggol kami bercanda
2 hari saja batas waktu kami bersama
Kemudian, berpisah jua
Berharap bertemu mereka semua
Namun apa daya
Tiga di antaranya aku berjumpa
Rekan kerja itulah kami
Empat bocah ingusan yang baru berani keluar kandang
Ditanya nama malah bersenandung
Berani menutup gigi bukan unjuk gigi
Ya, maklum masih bayi, batin saja
Kami ditempa bukan pakai besi panas
Hanya modal perintah lapangan bikin kepala panas
Senang nantinya tapi gemetar berjalannya
Berharap mereka welcome untuk kita
Sebenarnya, sama-sama makan nasi
Tapi apa daya nasib tak sama
Terlanjur bertemu hadapi saja
Tiga kali lari-larian
Finisnya sekarang..
Sungguh, apakah aku rela melupakannya?
Tidak, aku tumbuh begini karena tanah subur di sana
Pupuk dan air segar pencerah ilmu
Sekadar narasi ngawur untuk mengucap syukur
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
....
Mereka yang tidak pernah aku kenal
Kami semua memakai kain dengan berbagai corak
Kepala kami juga memakai penutup yang berbeda
Pakai atau tidak pakai, kami sama saja
Aku dan mereka,
sama-sama datang dari NOL
40 adalah jumlah kami
Satu-persatu ilmu baru kami dapat
Jajaran nama besar kami hadapi
Face to face kami berbicara
Senggol menyenggol kami bercanda
2 hari saja batas waktu kami bersama
Kemudian, berpisah jua
Berharap bertemu mereka semua
Namun apa daya
Tiga di antaranya aku berjumpa
Rekan kerja itulah kami
Empat bocah ingusan yang baru berani keluar kandang
Ditanya nama malah bersenandung
Berani menutup gigi bukan unjuk gigi
Ya, maklum masih bayi, batin saja
Kami ditempa bukan pakai besi panas
Hanya modal perintah lapangan bikin kepala panas
Senang nantinya tapi gemetar berjalannya
Berharap mereka welcome untuk kita
Sebenarnya, sama-sama makan nasi
Tapi apa daya nasib tak sama
Terlanjur bertemu hadapi saja
Tiga kali lari-larian
Finisnya sekarang..
Sungguh, apakah aku rela melupakannya?
Tidak, aku tumbuh begini karena tanah subur di sana
Pupuk dan air segar pencerah ilmu
Sekadar narasi ngawur untuk mengucap syukur
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
....
No comments:
Post a Comment