Di depan Primagama |
Postingan kali ini ibaratnya menyelam sambil minum air. Aku cuma mau sekadar curhat aja, ya. Tapi menurutku, tulisan aku kali ini bisa jadi bahan pembelajaran dan persiapan untuk kalian yang mau atau bahkan sudah apply posisi tutor di salah satu bimbingan belajar lagend di Indonesia.
Yups, si biru Primagama.
Jadi, ceritanya aku masih dalam masa-masa mencari kerja selepas menambahi namaku sama gelar sarjana. Karena basic dari pendidikan, pilihannya bakal nggak jauh sama yang namanya mengajar dan jadi guru. November 2018 setelah wisuda, aku coba masukkan berkas lamaran tutor ke Primagama setelah dapat info loker dari media.
Sebenarnya, agak hopeless mengingat ada sempat kata-kata temen yang buat drop soal ngelamar kerjaan di bimbel gede. Apalagi dengan latar belakang lulusan yang bisa jadi dilihat sebagai faktor pendukung untuk diterima. Uhh, parah nggak sih. segede-gedenya IPK kalau lulusan univ swasta perlu ada warning. Tapi ahh nggak ada salahnya mencoba, buat jadi pengalaman dan.. bahan nulis di blog. Jiahhh...
Oke oke.. ini pointnya. Aku bakal mengulas bagaimana tahapan yang akan kalian temui sebelum menjadi tutor khususnya di Primagama. Oh, ya.. yang mau aku ceritakan ini adalah pengalamanku kemarin ya dan untuk informasi, aku coba ambil posisi tutor mapel Bahasa Indonesia.
---------------------------------------------
MASUKKAN LAMARAN LEWAT EMAIL
Awalnya aku mulai berani masukkan lamaran ke email Primagama yang ada di daerahku sekitar bulan November 2018. Ada foto, surat lamaran, CV, sampai transkrip nilai dan SKL (pas banget ijasah belum dikasih, uhh). Semua beres dan bismillah kirim ke email. Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku coba kirim hanya sekadar mencoba peruntungan. Masuk Alhamdulillah, enggak juga nggak masalah. Biar tahu sistem mereka rekrut orang itu bagaimana.
Sekian lama nunggu, jujur aku sampai lupa. Sampai akhirnya bulan Mei 2019 pas di minggu-minggu akhir bulan puasa, munculah panggilan nomor anonim di hape. Ternyata itu pihak Primagama. Mereka sampai kirim aku email gegara nggak ada respon dari aku. Sempat ditanya dulu pernah kirim lamaran apa enggak. Di situlah mereka bilang kalau sedang mencari posisi tutor bahasa Indonesia yang siap ngajar anak-anak tingkat SMA sederajat.
"Dan dilihat-lihat ada juga beberaa yang sudah kirim dan mau di posisi tutor bahasa Indonesia. Misal mbak nanti kami hubungi lagi untuk ikut tes, apa bersedia?"
Wow, seolah semua doa terjawab di bulan Ramadhan, kenapa enggak. Aku akhirnya jawab kalau mau terima tawaran itu. Semat juga mereka tanya apa yang aku lakukan akhir-akhir ini. Apakah aku sudah ngajar.
Dan.. au jawablah sudah. Aku ngajar privat anak-anak SD sembari menunggu panggilan di tempat-tempat lain yang aku coba kirimi CV. Terdengar ada nada terkejut dari pihak sana. Beberaa kali mengulik dan tanya kesiapan aku ngajar SMA (setelah tahu aku sekarang bimbing anak SD), mereka bilang kalau ditunggu saja kalau mungkin aku sesuai dengan kriteria akan ada panggilan kedua.
Sampai lebaran selesai dan Mas aku sah nikah (hahaha..) panggilan itu tidak kunjung tiba, sodara! Kepikiran juga takut apa akan ada panggilan waktu Mas nikah. Eh, untung sekali panggilan benar datang di minggu yang sama. Mas aku nikah tanggal 23 Juni di hari Minggunya. Lalu resepsi digelar hari Selasanya. Dua hari kemudian di hari Kamis tanggal 27 Juni pas mandi (astaga serius aku pas lagi mandi), Mas teriak sambil kasih handphone aku kalau katanya Primagama telepon (aku sudah save nomornya, anyway).
Bla.. bla.. bla... mereka menyampaikan kalau aku bersedia, besok diminta datang buat tes microteaching. Penjelasan singkatnya adalah simulasi mengajar di kelas. Materi yang diminta untuk SMA terserah (tentu dari mapel aku bahasa Indonesia) untuk diajarkan durasinya kurleb 30 menit. Hanya itu. Mereka minta aku datang jam 2 siang setelah Jumatan.
Nah, mulai deh aku mikir apa yang harus aku sampaikan saat microteaching besok. Tentu, kalau bisa yang terlintas di kepala aku adalah materi yang komunikatif. Seru untuk diajarkan. Dan sampai saatnya aku ingat waktu jaman kuliah.. Waktu kelas microteaching di kampus, aku sempat membawakan materi Negosiasi. Waktu itu aku bisa dibilang sukses bahkan dapat nilai paling wahid dari dosen pengampuku. Banyak yang heboh di kelas, aku bisa ajak teman-teman lebih masuk dan responsif dengan materi yang aku sampaikan. Cuma, aku agak nggak srek untuk milih materi itu.
Keingatlah waktu jaman PPL. Ngajar di SMK selama beberapa bulan. Waktu itu guru pamong minta aku melanjutkan materinya. Pas masuk di materi anekdot. Guyonan lah sederhananya. Dan alhamdulillah, bahkan sampai guru pamong ikut bahagia dengan cara dan media yang aku sampaikan (sampai diminta buat bahan ajar beliau, loh).
Sepakat. Akhirnya aku pilih materi anekdot yang ada di kelas X SMA.
---------------------------------------------
Menunggu instruksi sebelum tes microteaching |
Jumat siang aku coba datang sekitar 13.45 WIB. Lebih awal beberapa menit, tapi sayangnya aku datang paling akhir dibanding calon tutor yang lain. Cuma ada 2 orang. 3 sama aku. 1 laki-laki dan dua perempuan (termasuk aku). Kami sematkanlah untuk berbincang sebentar.
Setelah menunggu sampai jam yang ditentukan, kami digiring masuk ke kelas yang bertuliskan SMART 3. Kelasnya tidak begitu luas. Full dengan kursi + mejanya sekitar 30an buah. Di cat biru dan berAC. Jauh lebih nyaman dibandingkan jaman aku SD dulu. Meski nggak pernah les di sana, tapi beberapa kali pernah masuk. Dan ya.. perubahannya maksimal.
Kami dijelaskan tentang sistem tes hari itu. Kami akan bergantian mencoba simulasi mengajar di depan kelas dengan durasi 30 menit. Bisa kurang atau pas. Sekiranya penguji cukup, ya kita arus berhenti. Berhubung hanya tiga orang, si mas yang datang duluan diminta maju lebih dulu. Si bapak yang menyambut kami itu minta urutan maju kami sesuai kehadiran. Ya, alhamdulillah bisa dapat terakhir, dong.
Eh, tapi si mas malah minta waktu dulu ngakunya belum siap. Alamak, sempat si bapak langsung asal tunjuk ke aku. Mungkin gegara aku kelihatan paling cerewet dari dua temanku ini. Sebenarnya siap-siap saja, cuma aku merasa nggak adil saja. Dua orang penguji di bangku belakang minta kalau kami hompimpa saja.
Dasar dari dulu tangan ini ngga bisa diajak kompromi kalau pemilihan, akhirnya tetep aja aku dapat giliran paling pertama.
Majulah aku seorang diri. Tanpa buku teks atau apapun itu. Aku ambil 3 spidol yang sebelumnya dijelaskan bahwa di Primagama memakai 3 spidol warna berbeda. Hitam, biru, dan merah. Dengan berusaha sebaik-baiknya, aku mulai menyampaikan materiku dengan cara aku sendiri. Beberapa kali para penguji ikut menjawab pertanyaanku sambil ikut tertawa. Meski deg-degan, lama kelamaan aku mulai enjoy. 3 spidol yang disediakan aku manfaatkan. Papan tulisku full dengan tulisan dan bagan-bagan berwarna-warni.
Sampai waktu aku melempar pandangan ke penguji, si bapak bilang untuk cukup. Bahkan beruntungnya aku, para penguji tidak ada yang sempat melontarkan pertanyaan. Mereka hanya mengangguk dan tersenyum. Ahh entahlah itu pertanda baik apa buruk. Apalagi waktu aku kembali duduk, aku diberi tahu si mba calon tutor lain kalau aku cuma mengajar kurang lebih 15 menit saja tadi. Hahaha.. sebentar banget.
Untuk dua calon tutor yang lain juga mulai menampilkan gaya mengajar mereka..
Sebelum pulang, kami diberi tahu kalau ada tes lagi. Tes tulis. di hari Sabtunya jam 1 siang. Mereka biang untuk kami persiapkan pensil 2B untuk isi LJK. Materinya pun luas, katanya. Pokoknya pelajari bahasa Indonesia mulai SD sampai SMA. Oke, begitulah..
Tapi, kami sempat beberapa menit berbincang dengan para penguji soal hal-hal yang berkaitan dengan Primagama. Uh, info penting sekali. Nanti, deh. Aku bakal ulas di akhir, ya.
--------------------------------------------------
HARI KE DUA, TES TULIS
Tes tulis ngerjain duluan :) |
Tidak ada yang spesial, ya. Waktu datang, aku jadi yang pertama. Digiring masuk ke kelas yang sama dan diminta menunggu. Karena sudah jam 1 tepat, aku diberi soal bahasa Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 6 lembar. Total soal ada 50 dan itu adalah soal yang biasa dipakai untuk anak SMA kelas 12. Si bapak Primagama minta aku untuk mulai duluan saja. Langsung diisi pakai bolpoin atau pensil. Mereka rupanya nggak jadi kasil LJK karena berpikir toh kami hanya bertiga. Nanti dikoreksi pun bakal cepet.
Dari jam 1 siang, kami diberi waktu sampai setengah 3 sore. Tapi bagi siapapun yang sudah selesai, bisa langsung dikumpulkan di mbak bagian loby karena si bapak mau pergi. Ah.. sampai semua soal selesai, aku langsung pulang. Nggak ada info-info bagaimana setelah tes itu. Cuma di hari pertama, pihak Primagama akan menghubungi entah lewat WA, Email, atau telepon barang kali nanti diterima.
------------------------------------------------
Lantas, apa yang perlu diingat?
1. Berkepribadian yang Menarik
Intinya, jadilah calon tutor yang menarik. Pihak Primagama mulai menjelaskan tentang tutor-tutor mereka saat di hari pertama kami mau pulang. Primagama ingin punya tutor yang nggak cuma pinter, tapi supel, menarik, cakap dengan anak-anak. Karena pada setiap tahunnya, anak-anak siswa Primagama akan diberi angket kepuasan terhadap tutor. Dari penilaian siswa itulah grade kita sebagai tutor akan dipertaruhkan. Apakah bisa naik atau bahkan turun. Hal ini akan berimbas dengan kualitas, kepercayaan, sampai fee yang akan kita dapatkan nanti.
2. Bayaran
Fee di bayar sesuai grade kelas yang kita ajar. Semakin tinggi tingkatan kelasnya, feenya juga bakal gede. Cuma ya perlu diingat, ada bedanya juga soal tutor baru dan lama. Belum lagi jumlah sesi yang kita isi selama perbulannya. Rata-rata menurut pihaknya, fee tiap tutor dihitung dari sekitar 30k-50k per sesinya. Atau bahkan bisa lebih. Tapi perlu diingat juga, di awal bisa jadi kita hanya mengajar 1-2 kali saja setiap minggu.
3. Punya Pengalaman jadi Nilai Plus
Hal penting lain yang perlu diperhatikan ketika punya niatan ngelamar jadi tutor ke Primagama adalah pengalaman kamu mengajar. Kalian bisa diperhitungkan kalau sudah ada pengalaman. Walaupun itu bukan syarat wajib. Yang belum pernah ngajar juga nggak masalah.
4. Tidak punya Ikatan dengan Bimbel Lain
Cuma, bagi yang sudah mengajar di bimbel, perlu berhati-hati. Primagama tidak mau menerima tutor yang juga terikat dengan bimbel sejenis. Sekalipun itu bimbel kecil. Mereka menakutkan jika Primagama hanya digunakan untuk cari nama, cari pengalaman kerja sampingan di bimbel gede. Karena menurut pihak Primagama, ada tutor yang kadung disukai muridnya mulai meracuni anak-anak itu untuk tetap ikut dia dan les di tempat dia. Alhasil, anak-anak akan keluar dari Primagama dan memilih ikut belajar dengan tutor mereka di tempat lain. Yang rugi Primagamanya. Ini dia yang akhirnya buat aku ngerti kenapa waktu aku bilang aku sudah ngajar privat anak-anak buat mereka syok.
Ya, saran saja. Kalau bisa kalian kudu konsisten jika ingin masuk Primagama. Kalau nanti diterima, konsekuensinya kalian harus bisa melepas tempat bimbel yang sebelumnya dan fokus saja di Primagama.
5. Cara Mengajar Saat Microteaching
Terakhir mungkin bisa aku bilang perhatikan cara mengajar saat microteaching. Dari kami bertiga, aku mulai bisa menyimpulkan. Beberapa cara yang aku pakai mungkin sudah sesuai dengan pedoman bagaimana cara guru mengajar di kelas (dulu waktu matkul di kampus). Aku mulai terpkan semua, tapi ya gitu.. gegara gerogi, ada beberapa aspek yang kelupakan aku terpakkan.
Cara ngajar kalian sebaikanya tetap fokus ke siswa. Bahkan saat nulis di papan, usahakan posisi badan agak miring, menghadap siswa. Tidak langsung plek menghadap papan dan memunggungi siswa, ya. Pastikan 3 spidol warna beda itu kalian manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Buat seperti kaligrafi.. pakai bagan yang bisa membuat siswa gampang mengingat. Atau singatan-singkatan yang kreatif seperti mejikuhibiniu untuk warna pelangi, tapi ini kreasi kalian (ini yang sudah aku persiapkan dari rumah, tapi waktu eksekusi kelupaan) karena bimbel sering menggunakan cara dan trik mereka agar siswa mudah mengingat materi.
Dan satu lagi, usahakan setiap mengajarkan poin-poin, kalian tanyakan lagi ke penguji (yang seolah-seolah jadi siswa) "apakah ada pertanyaan?". Karena di situ terkadang penguji bakal tanya sesuka hati mereka yang bikin kita kalang kabut. Kalau sudah begitu, usahakan tetap tenang dan jawablah sesuai pengetahuanmu. Berusahalah jadi terlihat cerdas, kawan!
Yups, mungkin begitu kira-kira cerita yang bisa aku share. Sampai tulisan ini aku post, aku belum tahu nasib aku bagaimana.. diterima alhamdulillah, kalau enggak ya ndak masalah, to!
Itung-itung bisa punya materi nulis di blog, hahaha...
Yang ingin tahu dan tanya-tanya lagi soal apa saja tesnya, bisa tulis di komentar, ya!
Bye!
Sifah :)
.
.
.
.
.
EDIT!!!!! (5 Juli 2019)
Alhamdulillah, Kamis kemarin sudah resmi lolos. Aku nggak akan paparkan di sini soal apa yang terjadi setelah dinyatakan diterima. Jadi, yang penasaran bisa tulis di kolom komentar! Ciao! :)
Gaji awal berapa kak per bulan ?
ReplyDeleteSeperti yang sudah aku jelasin di awal. Tinggal tergantung masuk langsung pegang kelas SD, SMP, atau SMA. Setiap tingkatan jenjang beda angkanya. Belum lagi level kita masih di kategori baru. Aku nggak bisa jelasin lebih detail lagi.. gitu kira-kira :)
Deleteprimagama di cabang mana kak?
ReplyDeletesalah satu kota di jawa timur, kak :)
DeletePrimagama menerima mahasiswa smt 5 untuk freelance gk?
ReplyDeleteBiasanya bisa, kak.. Tergantung cabang masing-masing...
DeleteKak untuk tes tertulis itu soal-soalnya dari soal-soal anak SMA ?
ReplyDeleteIya, soal dari kelas 12 SMA yang untuk diujikan SBMPTN atau UN sesuai mapel yang diambil, kak
DeleteKak itu tahap pertama kan ngirim cv lewat email, nanti ditindaklanjutinya di cabang primagama terdekat dari tempat tinggal atau yang menentukan pihak primagama sendiri kak?
ReplyDeletekita bisa kirim ke kantor cabangnya langsung atau kirim email. Nanti pihak cabang yang kamu masuki akan seleksi dulu sesuai posisi apa yang sedang dibutuhkan. Tapi kudu sabar, ya. Setahuku pihak kantor cabang itu sedniri akan proses CV kalau sedang membutuhkan tutor atau pegawai baru. Kalau berkas kita memenuhi syarat, biasanya akan dipanggil untuk tes..
DeleteKak, aku mau nanya. Kan aku masukin lamaran jd staff administrasi primagama. Aku jurusan bahasa inggris dan aku juga diminta datang buat ikut tes microteaching. Menurut kaka kalo aku lolos itu bakal mempengaruhi gak ya ke posisi yang aku lamar? Aku sih pengennya tetap di admin walau aku jurusan b. Inggris heheh.
ReplyDeleteKemungkinan besar ada pengaruh. Karena kakak diminta ikut tes buat mengajar. Karena biasanya tugas adminnya juga dobel sekalian ngajar. Buat backup misal ada tentor yg mendadak gk hadir
DeleteOoh jadi gitu ya kak. Makasih banyak kak.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalau untuk tutor homeschooling nya cara tesnya juga sama kah kak?
ReplyDeleteAssalamualaikum Mbak. Misal ngajar bimbel di PG nya untuk jenjang SMA, nah di rumah mau ngajar les jenjang SMP, di bolehin gak kalo kayak gitu Mbak?
ReplyDeleteKak, saat microteaching pakai LKS atau bahan ajar lain gak? Aku besok test microteaching di Primagama. Mohon doanya yaa kak, semoga lolos
ReplyDeletekak, tesnya hanya tes tulis & microteaching ya? tidak ada wawancara?
ReplyDeletekak tanya, untuk tes microteaching nya materi kita yang siapkan atau diacak...?
ReplyDeletekak izin tanya,apa tutor di primagama dikasih buku pegangan gtu?
ReplyDeleteAda kak. buku ajar mereka
DeleteKak mau tanya, kalau microteaching di primagama tidak harus membuat RPP atau Silabus kan kak?
ReplyDeleteHi, kak. Kalau dulu aku nggak perlu. Cuma aku dulu bawa RPP buat jaga-jaga. Tapi nggak dibutuhin.
DeleteKak untuk soalnya esai atau pilihan ganda ya ?
ReplyDelete