Source: goodreads |
Assalamualaikum...
Bagaimana
kabarnya? Semoga selalu sehat-sehat, ya. Di tengah Korona yang masih santuy
ngekos di dunia. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan yang maha kuasa.
Amin. Pengennya pandemi ini bisa hilang sebelum Ramadhan datang, ya. Tapi
rupanya enggak. Nah, bicara soal bulan Ramadhan, tahun ini mulai tuh muncul
lagu-lagu bertema religi yang bakal meramaikan ibadah kita nanti.
Tranding di
mana-mana, banyak yang mau cover sampai sempat diperbincangkan beberapa ulama
tentang isi makna lagunya. Sudah tahu pasti, kan. Yups, lagu Aisyah Istri
Rasulullah.
Karena lagu ini,
banyak sekali teman-teman yang pasti tertarik dengan kisah sosok Sayyidah
Aisyah ra. Ibu kita semua, khususnya bagi kaum muslim. Tidak menutup
kemungkinan, teman-teman yang beragama lain pun banyak yang tertarik untuk
mencari tahu kisah romantis yang disampaikan melalui lagu ini.
Bagaimana tidak.
Lagu religi yang mengambil kisah cinta romantis Baginda Nabi dengan istrinya
ini dikemas dengan cara yang disenangi banyak orang. Remaja apalagi. Bahkan
dengan lirik yang ‘anak muda banget’ kita seolah bisa mengerti dan ikut
kebaperan dengan romantisnya cinta mereka.
Aku sendiri tidak
begitu banyak mengerti kisah Ibunda Sayyidah Aisyah ra. Dan berkat kepopuleran
lagu ini, aku coba mencari tahu seromantis itukah kisah yang sebenarnya?
Banyak artikel
yang coba mengungkap siapa Aisyah ini. Mengutip beberapa hal menarik tentang
hubungan rumah tangga Nabi Muhammad SAW dan Aisyah. Sampai akhirnya aku
menemukan novel yang sangat populer bahkan mungkin... bisa dijadikan teman
mendengarkan lagu Aisyah Istri Rasulullah.
Sebelum aku beri
tahu buku atau novel apa itu, berikut lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah untuk
versi yang sering di cover oleh beberapa musisi.
Mulia indah
cantik berseri
Kulit putih
bersih merah dipipimu
Dia Aisyah putri
Abu Bakar
Istri Rasulullah
Sungguh sweet
Nabi mencintamu
Hingga Nabi minum
di bekas bibirmu
Bila marah, Nabi
kan bermanja
Mencubit
hidungnya
Aisyah…
Romantisnya
cintamu dengan Nabi
Dengan baginda
kau pernah main lari-lari
Selalu bersama
hingga ujung nyawa
Kau disamping
Rasulullah…
Aisyah…
Sungguh manis oh
sirah kasih cintamu
Bukan persis
novel mula benci jadi rindu
Kau istri
tercinta Ya Aisyah Humairah…
Rasul sayang,
kasih, Rasul cintamu
Mulia indah
cantik berseri
Kulit putih
bersih merah dipipimu
Dia Aisyah putri
Abu Bakar
Istri Rasullallah
Sungguh sweet
Nabi mencintamu
Bila lelah Nabi
baring di jilbabmu
Seketika kau pula
bermanja
Mengikat
rambutnya
Aisyah…
Romantisnya
cintamu dengan Nabi
Dengan baginda
kau pernah main lari-lari
Selalu bersama
hingga ujung nyawa
Kau disamping
Rasulullah…
Aisyah…
Sungguh manis oh
sirah kasih cintamu
Bukan persis
novel mula benci jadi rindu
Kau istri
tercinta Ya aisyah Humairah…
Rasul sayang,
kasih, Rasul cintamu
Bagaimana? Siapa
orang yang nggak kebaperan dengan lirik seperti itu. Sekarang, banyak pertanyaan
muncul. “Wah, romantis sekali Aisyah. Jadi pengen tahu kisah mereka, deh. Baca
di mana, ya?”
Oke, kalian bisa coba
membaca novel terkenal karya Sibel Eraslan yang berjudul Aisyah: Wanita yang Hadir
dalam Mimpi Rasulullah.
NOVEL
Novel Aisyah:
Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah adalah seri 1 dari The Greatest Women.
Salah satu karya besar Sibel Eraslan, penulis asal Turki yang buku-bukunya
menjadi best seller di seluruh dunia.
Ada apa dengan
novel ini?
Secara garis
besar, novel ini berisi sejarah kehidupan seorang Aisyah, Sayyidah Aisyah ra,
istri yang begitu dicintai Nabi Muhammad SAW. Tunggu dulu. Jangan langsung mengira
ini buku sejarah yang dikemas kaku cara penyampaiannya, ya. Ini adalah sebuah
novel. Yang artinya buku ini menceritakan suatu kisah. Penulis membuat tokoh Aisyah
ra. dengan sudut pandang orang pertama. Kebayang dong kita sebagai pembaca akan
merasa lebih dekat dan menjadi soso Ibu kita yang satu ini.
Dari judulnya
saja, Aisyah: Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah. FYI, Rasulullah mendapatkan jawaban
atas jodohnya datang dari mimpi. Sampai dimimpiin, loh. Belum lagi betapa
sederhana dan cintanya Nabi dengan istrinya yang satu ini.
Meski diawali
dengan kisah masa kecil Aisyah, jangan takut porsi kisah Aisyah bersama
Rasulullah kurang. Kalian akan benar-benar kebaperan mengetahui perlakuan Nabi
sebagai seorang suami yang menyayangi dan mendidik istrinya menjadi wanita
sholeha.
Terus, apa buku
ini memuat apa yang ada di lagu Aisyah Istri Rasulullah?
Jawabannya,
JELAS!
Kalian akan tahu
bagaimana Rasulullah cinta kepada Aisyah. Seperti dalam penggalan lirik yang
berbunyi ...hingga Nabi minum di bekas bibirmu. Kita bisa menemukan penuturan
itu di buku ini.
“Buatku juga.
Sisakan buatku juga...”
...
Dan cangkir
itu... aku meminum air di cangkir itu persis di tempat aku berdiri meminumnya.
Aku memutar-mutar, mencari-cari, dan menemukan jejak-jejak bibir yang seperti
jejak sebuah jari.
“Aisyah,” ucapnya
sambil meminum dari sisi jejak bibirku. Apakah air atau minuman serbat yang ada
di dalam cangkir itu? Apakah ia menampung madu dan air susu yang mengalir dari
sungai-sungai Firdaus? Itu adalah cangkir cinta tak berlidah yang menyimpan rahasia
kami. (halaman 197)
Belum lagi
kebiasaan Nabi yang suka bermanja dengan mencubit hidung Aisyah.
Dia memanggilku “Uwais!”
ketika dirina bahagia. Beliau suka memainkan hidungku sambil memanggil, “Aisyahku.”
Saat dirinya lelah, beliau berkata, “Bicaralah wahai Humaira.” Begitu aku
berbicara ke sana-kemari seperti arus air, raut-raut sedih di wajana ilang satu
per satu. (halaman 118)
Atau...
Aku merupakan
kupu-kupu Rasulullah yang selalu ada dalam perhatiannya dan beliau menanggapi pertanyaan-pertanyaan
yang aku ajukan.
Rasulullah
tersenyum sambil memainkan hidungku.
“Bicaralah wahai
Humaira...”
Dan aku sering
bertanya kepada Rasulullah, “Apakah engkau mencintaku?”
“Iya...” (halaman
191)
Banyak yang coba
dipaparkan dalam lagu Aisyah Istri Rasulullah. Dari contoh di atas kita tahu
bahwa sosok Nabi Muhammad SAW memang begitu memiliki peran pria yang begitu
cinta terhadap pasangannya. Dengan tutur kata yang santun, sikap yang lemah lembut,
terkadang kita berpikir.. apakah Rasulullah juga pernah bersikap romantis
ala-ala anak muda jaman sekarang? Apalagi di lagu Aisyah Istri Rasulullah ada
lirik yang berbunyi, dengan baginda kau pernah main lari-lari.
Seriusan? Macam
novel teenlit bukan, sih? Tapi nyatanya memang ada.
... Ketika kami
tiba di sebuah daerah pedesaan yang kurang ebih berajarak tiga tempat
peristirahatan ke Badar dari Madinah, Rasulullah bertanya kepadaku sambil
mengangkat tongkatnya, “Aisyah.. apa kamu mau berlomba denganku?”
Aku menatap
Rasulullah dengan pandangan bingung menerka maksud perkatanyaan.
“Ayo, turunlah
dari unta dan berlombalah denganku, hai putri Abu Bakar!”
“Berlomba apa?”
pikirku. Dengan Rasulullah?
Rasulullah
mengangkat kedua tangannya mengajakku untuk lomba lari dengannya. (halaman 205)
Rasulullah
tertawa ketika melihatku seperti ini.
Dia membuat
sebuah garis lurus di tanah dengan tongkat dari ranting pohon kurma, kemudian
menghentakkan tongkatnya di garis beberapa kali, mengisyaratkan kepadaku untuk
siap berlomba. Kami berdua berdiri di atas garis, aku menatap Rasulullah.
Tongkatnya berada di udara.
Dia
menggeleng-geleng... Kami berdua berlari sampai ke ujung pedesaan.
Awalnya dia
melewatiku, namun aku berhasil menyusul Rasulullah dengan napas terengah-engah.
...
Rasulullah adalah
orang yang sangat ceria. (halaman 206)
Bagaimana? Bisa-bisa
Dilan kalah jauh dengan Nabi yang bisa seromantis ini bersama istrinya.
Meskipun terkesan cheesy, tapi semua sikap Rasulullah kepada Aisyah itu
memiliki maksud dan terpendam sebuah pelajaran yang sangat penting. Kita bisa meneladaninya
dari kisah-kisah mereka tersebut.
Masih banyak
sebenarnya yang bisa kita cari tahu berdasarkan lirik lagu Aisyah Istri
Rasulullah dari buku ini. Bagi yang penasaran, bisa membaca buku Aisyah: Wanita
yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah sambil mengingat-ingat lagu viral itu.
Semoga kita bisa
meneladani sosok besar Baginda Rasulullah SAW dengan Istrinya Sayyidah Aisyah ra.
Jangan cuma kebaperan lagunya, mari kita teladani sifat-sifatnya. BTW, kalian suka lagu Aisyah Istri Rasulullah versi siapa, nih? Aku suka versi Anisa Rahman, hehe..
Stay safe, semua!
No comments:
Post a Comment