pelatihan gratis kartu prakerja via Skill Academy |
Hi, semua!
Apakah masih di
rumah saja? Semoga masih dengan kesehatan dan selalu diberi perlindungan oleh
Tuhan, ya. Selalu berhati-hati untuk yang masih memiliki tanggung jawab di
luar rumah alias nggak ada liburnya. Semangat.
Oh, ya. Selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir batin.
Tapi tidak sedikit
dari kita yang harus di rumah karena memang kegiatan kita di luar akhirnya
harus dibatasi. Yang harusnya bekerja jadi kena imbas, itu salah satunya. Tapi,
akhir-akhir ini sejak tanggal 13 April lalu, pemerintah baru memberikan sesuatu
yang bisa dicoba untuk para masayarakat
yang kena dampak akibat COVID-19 ini. Tahu, dong, dengan Kartu Prakerja?
Seperti judul,
jelas sekali kalau aku ikut dalam program ini.
Loh, bukannya
sudah kerja?
Begini, sahabat (ngomong
ala Mbak Kekeyi) aku memang sudah ikut “bekerja” di salah satu tempat bimbingan
belajar. Tapi posisi aku sebagai guru/tutor/instruktur terserah penyebutannya
apa. Tahu, kan, dengan situasi seperti ini anak sekolah akhirnya diliburkan
dulu sampai tanggal yang berubah dan selalu diperpanjang.
Aku dan
teman-teman pengajar lain harus manut untuk libur dulu. Sudah hampir dua bulan lebih
aku di rumah. Otomatis, keuangan juga mancet total. Karena memang kami digaji
perjam mengajar. Beda dengan staf/pegawai yang tetap masuk atau guru yang
memang sudah mengajar di sekolah-sekolah. Tapi, bagi orang—orang macam saya
ini, capek rasanya di rumah saja.
Meski kadang aku
masih mengisi waktu dengan kasih les buat anak-anak yang dapat tugas selama di
rumah. Lumayan, sih. Cuma memang nggak cukup. Sebagai intermezo, inilah yang
melatarbelakangi aku untuk mencoba ikutan program Kartu Prakerja.
Sayang saja,
program ini rasanya agak disepelekan oleh sebagian orang. Pro kontranya yang
nggak habis-habis. Belum lagi tidak sedikit yang mencibir orang-orang yang
ikutan program ini. Gengsi, katanya. Dicap pengangguran. Ya, sudahlah. Kita
tidak akan membahas tentang kasus-kasusnya.
Mungkin dengan
adanya aku ikutan program ini, bisa membagi cerita bagi kalian yang mau mencoba
peruntungan mendapatkan keuntungan dari pemerintah sebesar kurang lebih tiga
jutaan.
AWAL PERSIAPAN PENDAFTARAN
Ceritanya aku
mulai berminat memang mendadak. Pendaftaran gelombang pertama di mulai tanggal
13 April 2020 sampai 16 April 2020 (yang tiba-tiba ada juga yang masih bisa
daftar di hari Jumat besoknya, dong). Malam saat mau tidur, di TV sedang tayang
berita masalah Kartu Prakerja ini. Malam, sekitar jam 9 lebih. Di berita itu
banyak masalah orang-orang yang susah daftar mulai dari sistem error, upload
foto gagal, dan yang lain sebagainya. Setelah membaca beberapa berita, langsung
spontan ambil laptop dan mulai buka websitenya di prakerja.go.id malam itu
juga. Mau tahu seberapa sulit dan mencari peruntungan biar bisa ikut pelatihan
online gratis.
Tidak lupa
beberapa file dokumen aku persiapkan waktu itu. Antara lain:
1. Foto KTP (aku pakai file scan KTP)
2. Foto selfie sambil pegang KTP
Banyak yang
menyarankan (dari Twitter) untuk coba daftar di malam hari waktu pendaftar
tidak sedang banyak-banyaknya. Ya, sudah akhirnya aku coba.
Mulai buka website
sekitar jam 9 lebih. Koneksi alhamdulillah lancar saat itu, terima kasih, Smartfren!
Lupa-lupa ingat
sebenarnya, sederhananya kita harus daftar akun dulu. Mirip dengan daftar sosmed kurang lebihnya. Email tolong
dipersiapkan. Buka dua halaman di browser, satu email satu website prakerja.
Aku lupa apa saja yang harus diisi. Aku nggak sempat SS atau foto waktu itu
(nggak kepikiran mau ditulis di blog juga, sih).
Pertanyaan umum menjadi
langkah awal mendaftar. Kita akan ditanya status kegiatan kita saat ini. Apakah
sudah pernah bekerja? Setidaknya tiga bulan belakang? Apa ikut merasakan dampak
dari pandemi COVID-19 ini? Dan beberapa pertanyaan lain. Isi dengan jujur. Tidak
perlu bingung, isi saja sesuai perintah.
ISI DATA DIRI
Setelah siap,
kita akan masuk ke sesi selanjutnya yaitu pengisian data diri. Pengisian data
diri ini standart seperti nama lengkap, TTL, alamat, pendidikan terakhir, nomor
HP, email, dll. Di bagian ini juga di minta mengupload dua gambar. Foto KTP dan
foto selfie kita yang membawa KTP.
Ini dia yang
sering jadi kendala banyak orang. Foto atau gambar formatnya JPG atau PNG
mungkin juga bisa dan berukuran maksimal 2 MB (seingatku). Dan ternyata waktu
itu memang aku sempat ada kendala. Khususnya di waktu upload foto KTP. Keterangan
tidak muncul dan kudu reload lagi atau mengulang isi data lagi, haha.
Alhamdulillah,
hanya masalah koneksi. Hanya sekali perbaikan, semua lancar.
TES SEDERHANA
Sederhana?
Kebanyakan orang menyebut tesnya gampang. Kalau menurut aku, lumayan menantang.
Seperti yang sering aku katakan ke anak-anak bimbingan aku, jangan meremehkan
hal yang kelihatannya sepele.
Tesnya memang
sederhana. Intinya tes berisi tentang tiga hal yaitu logika, matematika, dan
pemahaman motivasi diri. Jumlahnya 18 soal dan dengan waktu yang diberikan
sekitar 25 menit. Aku nggak tahu apa soal tesnya sama semua setiap gelombang
atau perindividunya. Untuk di aku, beberapa soal yang aku ingat seperti tentang
pendapat. Bagaimana menurutmu tentang pernyataan bla bla bla.
Pernyataan yang
diberikan selalu memiliki konotasi negatif. Selanjutnya pada pilihan jawaban
diberika lima pilihan. Setuju, sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju, dan netral.
Selain pertanyaan
seperti itu, ada juga matematika. Mulai dari yang sederhana seperti 7 + 5
sampai penghitungan dalam kurung, distibutif, pecahan, dan desimal. Ada juga
soal cerita seperti uang Ibu yang separuh akan diberika ke anaknya membeli 2
buku. Lalu ditanya berapa uang yang akan di tabung. Atau masalah jual beli
online dengan perhitungan diskonnya.
Ada juga yang
memang membutuhkan ketelitian saat menjawab. Pada bagian pemahaman non sastra,
kita akan menjawab tipe soal yang menanyakan maksud kesimpulan sebuah tabel.
Aku sendiri sempat terkecoh karena saking gugupnya tidak membaca detail tabel. Begitu
juga saat membaca diagram batang yang harus dihitung rata-ratanya. Seperti
materi kelas 6 SD.
Nah, setelah
menyelesaikan tes, kita akan dapat pemberitahuan kita ini masuk di seleksi
gelombang ke berapa.
Setelah semua beres,
kita tinggal menunggu saja hasilnya.
CEK LOLOS
TIDAKNYA DI WEBSITE
Hari Jumat malam
tanggal 17 April 2020 aku mulai cek lagi website prakerja. Masuk ke akun aku
dan ternyata muncul seperti ini.
Sebagai warga
Twitter yang baik, aku mulai cek timeline tentang kartu prakerja. Banyak yang berkicau
tentang mereka yang tidak lolos dengan mengcapture SS keterangan gagal dengan
tulisan warna merah di akun mereka.
Sudah lihat tampilan akun aku, kan. Tidak
ada tanda merah.
Dashboard aku muncul tentang saldo, sertifikat, dan daftar
platform pelatihan yang bisa dipilih. Wow, ini lolos?
Sedikit tidak
yakin karena beberapa orang yang lolos pada akun mereka sudah muncul nomor
prakerja mereka. Ada salah satu pengguna Twitter juga yang rupanya bernasib
sama. Beberapa pun ikut membalas dan berkomentar hal yang sama. Ada yang senasib rupanya. Menurut mereka,
itu sudah lolos. Hanya saja memang butuh waktu pendataan nomor.
Aku sendiri masih
belum yakin sampai ada informasi dikirimkan ke aku. Lama menunggu kurang lebih
lima hari. Di hari Rabu tanggal 22 April 2020, datang SMS seperti ini.
Akhirnya resmi
lolos juga. Di awal hanya muncul nomor saja, saldo masih O. Beberapa menit setelah dapat SMS itu, akhirnya saldo mulai masuk
juga. di website muncul keterangan saldo terisi 1 juta.
nomor kartu muncul |
saldo masuk |
Tinggal deh,
setelah fix saldo masuk, aku mulai cari-cari pelatihan dari beberapa platform
yang diberikan. Pilihanku akhirnya tertuju di SkillAcademy by RuangGuru. Aku
pilih pelatihan bahasa Inggris tentang TOEFL dan Grammar. Bayar-bayar dan
berhasil ambil kelasnya.
Saldo otomatis
terpotong setelah sukses pembayaran, ya.
daftar pelatihan di Skill Academy |
saldo terpotong |
Alhamdulillah
lolos. Seneng? Ya, perlu disyukuri. Banyak yang bingung kenapa bisa lolos. Sempat
beredar kabar kalau orang-orang yang lolos adalah dari sistem acak. Aku nggak
tahu benar atau tidaknya. Bagaimana sistemnya memilih yang lolos dan tidak
lolos.
Mungkin kita bisa
bicara ini keberuntungan, tapi apa salahnya untuk mencoba dengan usaha serius.
Berdasarkan pengalaman kemarin, beberapa hal yang bisa kalian coba aku akan
paparkan sebagai berikut.
Tipsnya ada
beberapa.
1. Daftar di jam-jam malam. Maksudnya pilih waktu
dimana sistem nggak berat melayani pendaftaran orang seluruh Indonesia. Ini
akan berdampak dengan website yang sulit dibuka atau bahkan untuk mendaftar.
2. Kualitas koneksi internet juga harus kuat. Harus
ini, ya.
3. Ukuran foto KTP dan foto selfie harus sesuai. Sesuai
ketentuan yang pasti. Banyak orang gagal di sini. Coba upload gambar dengan
ukuran jangan besar-besar. Maksimal buat ukuran file 2MB. Kurang dari 1MB malah
lebih lancar. Dan sesuai pengalaman, ukuran pixel gambar juga berpengaruh. Jangan
terlalu lebar. Aku coba edit sedikit dan alhamdulillah berhasil. Filter-filteran
juga nggak begitu masalah. Foto selfieku ternyata pakai filter (tapi nggak
lebay sampai mulus mirip kulit artis Korea juga). Masih bisa diterima rupanya,
hehe.. Oh, ya. Untuk foto KTP, bisa juga pakai scan KTP asli. Aku sempat gagal
upload gambar KTP yang aku foto. Terus aku coba upload scan KTP, ternyata bisa.
4. Konsisten mengisi jawaban tes motivasi diri. Tes
ini adalah tes yang isinya menanyakan pendapat atas sebuah pernyataan. Lima pilihan
yang diberi, aku jawab dengan konsisten jawaban “sangat tidak setuju”. Semua
pertanyaan yang muncul selalu berisi hal-hal yang kurang baik. Otomatis sebagai
orang yang baik, kita setidaknya memilih “tidak setuju” atau “sangat tidak
setuju”. Dan kemarin, aku menjawabnya dengan sama di beberapa soal dengan
jawaban yang sama.
5. Teliti membaca soal. Terlihat sederhana beberapa
soal yang muncul. Kejadian juga. Sempat aku terkecoh dengan salah satu soal
berisi tabel tentang penjualan bawang. Di tabel tertulis keterangan “(kg)” yang
merujuk ke berat tapi dengan angka ribuan mirip angka harga. Belum lagi judul
tabel tentang penjualan. Coba jangan sampai lalai membaca semua keterangan
kecil untuk memainkan logika kalian saat mencocokkannya dengan jawaban mana
yang benar.
6. Gabung dengan grup sesama peserta kartu prakerja. Cari informasi di sosmed, salah satunya Twitter
yang membagi link grup percakapan saling berbagi dan tanya jawab tentang kartu
prakerja. Kalian bisa gabung grup itu untuk info lebih lanjut. Cari saja. Banyak,
kok. Ini salah satu grup WA yang aku ikuti.
Mungkin kira-kira itu dulu yang bisa aku bagi. Masalan insentif yang 600
ribu perbulan, aku belum bisa bagi. Karena memang aku masih belum selesai 1
kelas pelatihannya. Mungkin nanti akan aku tulis lanjutannya. Kalau ada
pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar.
Selamat berpuasa!
Sifah x
No comments:
Post a Comment